Ikan Kering Banyak Mengandung Gizi, Bukan Makanan Kelas Bawah

Parepare,GPriority.com —- Ikan asin menjadi salah satu pilihan lauk yang sangat populer. Ikan asin semakin nikmat disantap dengan dengan nasi hangat, sambal dan lalapan. Banyak yang bilang kalau ikan asin goreng adalah salah satu penambah nafsu makan.

Di Parepare, Sulawesi Selatan, masyarakat yang tinggal di wilayah Pesisir Cempae, Kecamatan Soreang, menggantungkan hidup dari hasil menjual ikan asin.

Seperti ikan teri, ikan peda dan ikan layang. Setelah seharian mencari ikan, para nelayan akan menjemur ikan hasil tangkapan mereka di pinggir jalan. Dengan peralatan sederhana, ikan dijemur berjejer agar lebih cepat kering.

“Ikannya ditangkap di laut sekitar, hasilnya banyan terlebih di bulan seperti ini, kalau cuaca panas seperti ini bisa lebih cepat kering dan bisa langsung dijual,” terang Abdul Muis salah satu nelayan Pesisir Cempae.

Kalau lagi banyak yah bisa Rp1 jutaan, biasa juga Rp500 ribu, jadi tidak menentu,” lanjut Abdullah.

Meski dijuluki sebagai lauk atau makanan kelas bawah nyatanya ikan kering ini menjadi salah satu yang terlaris, khususnya di kota Parepare.

Saking larisnya, meski belum terlalu kering, banyak peminat ikan asin yang langsung mendatangi nelayan untuk membeli ikan asin yang masih dijemur.

“Yang penting sudah agak kering, soalnya biasa kehabisan. Apalagi kalau pedagang ikan asin sudah datang, kalau beli di nelayan bisa lebih murah,” kata Mukarramah, salah seorang warga Parepare.

Nelayan di Pesisir Cempae ini biasanya menjual 20 hingga 50 kilogram ikan kering dari sekali melaut. Harganya bervariasi, dari Rp. 50 ribu hingga Rp.150 ribu per kilogram. (Ae)