Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: Unsplash.com/@macroman
Jakarta, GPriority.co.id— Makanan khas Papua Barat memang menyimpan ciri khas dari setiap kuliner yang disediakan. Salah satu makanan khas dari Bintuni, Papua Barat adalah papeda.
Pola kehidupan masyarakat Teluk Bintuni juga dipengaruhi oleh faktor geografis di mana mereka berasal dan kini bertempat tinggal.
Tidak hanya itu, mereka juga bersosialisasi dan beradaptasi dengan warga pendatang serta lingkungan sekitar yang baru.
Selain beradaptasi dengan lingkungan, kehidupan masyarakat asli Bintuni juga mengandalkan hasil hutan dengan cara berburu di hutan, sedkit meramu dan bercocok tanam, dan mengalami peruahan.
Berbicara soal makanan khas Teluk Bintuni, yakni papeda, merupakan makanan khas bagi mereka yang tinggal di pesisir pantai teluk Bintuni.
Makanan ini terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan air sehingga keduanya berbentuk seperti bubur kental. Makanan ini, biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti ikan, daging, dan sayur-sayuran.
Papeda telah menjadi makanan khas di kehidupan sehari-hari masyarakat papua selama berabad-abad. Tentunya, sagu adalah tanaman yang subur di daerah tropis, sehingga sagu yang dibuat papeda menjadi makanan penduduk setempat.
Cara penyajian papeda terbilang sederhana, yakni dengan menyiapkan mangkuk atau wadah besar. Biasanya, papeda disajikan dalam bentuk gumpalan yang kemudian dicelupkan ke dalam saus atau kuah yang terbuat dari bahan alami, seperti halnya bumbu rempah, bawang merah, dan air kelapa.
Tak hanya itu, papeda juga dikenal sebagai makanan yang sehat dan bergizi. Hal itu dikarenakan tidak mengandung gluten dan rendah kalori, sehingga papeda menjadi sumber karbohidrat yang baik dan kaya akan serat.