Parepare,gpriority.com- Orang tua korban penganiayaan Muh.Fais Riadi (15) salah seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare yang dianiaya di halaman SMAN 2 Kota Parepare, Tenriangka S.pd. melaporkan penganiayaan anaknya ke SPKT Polres Parepare pada Jum,at 14 Oktober 2022 dengan LP/B/410/X/2022/SPKT/ResParepare/Polda Sulsel, dengan tuduhan penganiayaan dan kekerasan terhadap anak dibawah umur
Laporan Polisi orang tua korban ini, ia berharap pihak aparat Kepolisian serius menangani laporanya karena ini menyangkut perbuatan dan penganiayaan yang mengorbankan anak dibawah umur.
“Anak saya sebelum dianiaya, kunci motornya diambil seorang oknum guru, lalu dibawah masuk ke halaman sekolah SMAN 2 Kota Parepare, lalu dianiaya di tempat itu, akibat kejadian ini anak saya mengalami luka pendarahan dan memar di bagian kepala, Ia berharap Polisi mengusut kasus ini dengan serius” ungkap Ady mendampingi istrinya Tenriangka.
Ia mengakui kejadian yang menimpah anaknya ini, Orang tua korban juga mengadukan apa yang dialaminya ke sejumlah penggiat Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) salah satunya adalah Aktifis LSM. Sorot Indonesia.
Aktifis Sorot Indonesia, Andi Asridha, menilai perkara ini harusnya juga menjadi perhatian pihak sekolah, dalam hal ini lokasi penganiayaan di halaman sekolah, jadi pihak SMAN 2 Kota Parepare harusnya bertanggung jawab dalam kejadian ini, terlebih ada Oknum guru yang disebutkan mencabut kunci motor korban sebelum dianiaya, Ungkap Andi Asridha.
Kepala sekolah SMAN 2 Kota Parepare Mardiah Spd.Mpd. dihubungi terkait hal ini mengaku, sedang dalam perjalanan menuju Makassar, namun dia mengakui pihaknya sempat menangani persoalan ini di BK SMAN 2 Kota Parepare, namun tidak menemui titik terang hingga dilaporkan ke pihak Kepolisian oleh orang tua korban, terangnya merujuk media menemui Kepala BK SMAN 2 Kota Parepare.
Ketua BK SMAN 2 Kota Parepare Hernany Spd. didampingi Bagian Kesiswaan SMAN 2 Kota Parepare Tryana S.Pd mengaku pihaknya kini, menunggu hasil pemeriksaan dari pihak Kepolisian, dan kini kami masih menunggu perkembangan pemeriksaab dari Kepolisian, Jelas Hernani. (Ae)