Terlalu Gemuk atau Terlalu Kurus, Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil

Jakarta,GPriority.com– Masalah berat badan sangat sering dijumpai pada pria ataupun wanita. Efek kelebihan ataupun kekurangan berat badan akan mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang, salah satunya pada kaum wanita perihal kehamilan.

Dilansir melalui laman alodokter, masalah kelebihan dan kekurangan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Bahkan akan mempengaruhi pada program kehamilan yang cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil.

Wanita terlalu gemuk ataupun terlalu kurus memiliki peluang kehamilan 18% lebih rendah dibandingkan wanita dengan berat badan ideal. Peluang hamil terbaik terjadi pada IMT (Indeks Massa Tubuh) berada direntang 20-25.

Masalah Kesuburan Mempengaruhi Hormon Wanita Hingga Menyebabkan PCOS

Pada masalah wanita gemuk, kelebihan lemak dalam tubuh mengakibatkan peningkatan produksi dan penyimpanan hormon estrogen. Apabila berlebih, hormon ini akan menggangu sistem reproduksi wanita gemuk yang akhirnya berakibat pada siklus menstruasi yang tidak teratur.

Lalu untuk masalah pada wanita kurus adalah kurangnya kadar lemak yang akan menyebabkan berkurangnya hormon progesteron dan meningkatnya hormon kortisol. Keadaan ini tidak aman untuk hamil dan tubuh akan cenderung fokus pada bertahan hidup dibandingkan dengan proses reproduksi. Kondisi ini dialami oleh wanita dengan gangguan makan ekstrem seperti anoreksia.

Akibat permasalahan hormon tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa wanita gemuk atau kurus akan terkena penyakit PCOS. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah masalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.

Dikutip dari alodoker, PCOS merupakan penyakit yang ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (hormon androgen) berlebih. Hormon maskulin/androgen yang berlebih dapat mengakibatkan ovarium (indung telur) memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Sehingga menyebabkan sel telur tidak dapat berkembang sempurna dan gagal dilepas secara teratur.

Pengidap PCOS dapat mengalami permasalahan kesuburan (mandul). Penyebab dari PCOS sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi tiga hal ini diduga berkaitan dengan faktor PCOS yaitu:
Hormon dalam tubuh tidak seimbang
Kelebihan hormon insulin – Kadar insulin yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan hormon androgen, memicu bertambahnya berat badan, dan menggangu pembuahan normal.
Faktor genetik – Memiliki anggota keluarga yang menderita PCOS/turunan.

Gejala PCOS
Gejala PCOS dapat dikenali sebagai berikut:
Gangguan Menstruasi
Gejala Akibat Hormon Androgen Meningkat – Tumbuhnya rambut pada arah wajah dan tubuh sperti laki-laki, jerawat yang parah, atau bahkan kebotakan.
Kista Ovarium yang Banyak – Pada bagian ovarium ditemukan banyak kantong-kantong kista.
Warna Kulit Menggelap (Terutama pada bagian lipatan tubuh).

Menurut dr. Beeleonie, Sp.OG. yang dilansir melalui laman guesehat.com mengatakan bahwa bukan hanya wanita gemuk saja yang memiliki resiko terkena PCOS, tetapi wanita terlalu kurus juga.

“Orang kurus bisa saja mengalami PCOS. Ada yang disebut dengan lean PCOS. PCOS dengan kategori ini tidak gemuk atau kurus, bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda hiperandrogen. Namun dia khas, seperti siklus haidnya tidak teratur atau ada gambaran polikistik saat USG. Jadi, yang kurus pun bisa terkena PCOS,” ujar dr. Beeleonie.

Jadi, wanita terlalu gemuk atau terlalu kurus memiliki kecenderungan resiko gangguan hormon relatif sama. Hal ini dapat memicu terjadinya PCOS yang ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Bila merasa beberapa gejala tersebut selama menjalankan program kehamilan, lekas konsultasikan pada dokter kandungan untuk penanganan lebih lanjut.

Kemungkinan Hamil Bagi Pengidap PCOS?

Lalu apakah pengidap PCOS benar-benar tidak dapat memiliki keturunan? Jawabannya tidak.

Hal ini kerap dijelaskan oleh dokter Beeleonie dalam artikel guesehat.com. Menurut beliau kemunginan wanita dengan PCOS memang lebih rendah dibandingkan dengan wanita tanpa PCOS, hal ini disebabkan karena wanita dengan PCOS memiliki masalah pada masa subur.

“Masa subur tidak bisa diprediksi. Namun, apakah pasien PCOS ini tidak bisa hamil secara spontan? Jawabannya tidak. Mungkin tidak ada masa subur setiap bulannya, kadang masa suburb ini 3 hingga 6 bulan sekali, dan bisa saja saat itu bersanggama, dan bisa hamil,” tulisnya.

Dalam kasus ini terbukti bahwa salah satu pengidap PCOS yaitu Dewi Sartika atau akrab disapa Tika, berhasil memiliki keturunan meski dalam jangka waktu yang lama.

Tika mengatakan bahwa ia mengalami kekosongan selama 6 tahun setelah menikah dan telah berkonsultasi pada dokter kandungan perihal masalah kesehatannya. Gejala yang dialami Tika pun kurang lebih sama dengan penjelasan sebelumnya.

Namun 3 tahun setelah didiagnosa mengidap PCOS Tika dapat memiliki keturunan tanpa mengikuti serangkaian terapi yang dianjurkan untuk program kehamilan bagi pengidap PCOS. Ia juga mengatakan bahwa proses persalinan dilakukan caesar dan kondisi anak dalam keadaan sehat hingga menginjak usia 3 tahun.

“Dokter kandungan setelah lahiran itu bilang kalo PCOS itu harusnya terapi, tapi mungkin memang udah dikasih sama Allah ya.” ujar Tika dalam wawancara melalaui telepon (Senin, 7/6/22).

Meski telah memiliki satu anak, Tika mengaku belum memastikan apakah PCOS yang ia alami telah hilang seutuhnya atau belum. “Belum pernah periksa lagi”, tulisnya dalam room chat WhatsApp.

Masalah pada organ reproduksi bukan sesuatu yang mudah untuk ditangani, perlunya konsultasi dengan dokter kandungan dan ikhtiar merupakan upaya yang terbaik. (Gs)