Jakarta,GPriority.com-16 Juni 2022, Pemerintah Kabupaten Fakfak telah melakukan pertemuan dengan Yayasan Inobu di Manokwari. menindaklanjuti pertemuan tersebut, Yayasan Inobu pada hari Kamis (28/7/2022) menggelar rapat terbatas (Ratas) mengenai persiapan pertemuan kelompok kerja Wewowo Lestari Kabupaten Fakfak dengan Multipihak.
Dalam Ratas yang digelar di Hotel Pullman nampak hadir Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos., M.Si., Sekda Fakfak Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP, Kepala Bappeda, Kadis Hukum, Kabid infrastruktur, Kadis Perkebunan dan Peternakan serta perwakilan dari Inobu.
Tepat pukul 09.30 WIB, acara dimulai dengan sambutan dari Bupati Untung Tamsil. Dalam sambutannya, Untung Tamsil mengatakan INOBU telah mensupport Kabupaten Fakfak sejak Tahun 2016 atau sudah hampir 6 tahun dengan berbagai model program yang telah direalisasi sesuai dengan hasil kerjasama antara INOBU, Pemda Fakfak dan Kementerian Pertanian (Dirjen Perkebunan) antara lain Pembinaan dan pemberdayaan petani pala, pembuatan Model Data Base Petani Pala melalui Aplikasi SIP KEBUN (Sistem informasi perkebunan).
Untung Tamsil dalam sambutannya juga menjelaskan mengenai Fasilitasi Pengakuan hak masyarakat adat untuk menjadi peraturan daerah, Pengelolaan lingkungan dan rencana tata ruang wilayah kampung, Rancangan hingga memperoleh standart nasional Indonesia (SNI) untuk Pala Fakfak, Pengembangan alternatif mata pencaharian bersama masyarakat dan Eksplorasi pasar pala Fakfak
Selain itu, Untung Tamsil dalam sambutannya juga menjelaskan mengenai program menggerakkan ekonomi yang berbasis pariwisata dan perekonomian (Gempar emas).
Gempar mas merupakan model dari kegotongroyongan masyarakat Fakfak dalam saling membantu. Salah satunya adalah membangun Kampung Ugar.
Untung Tamsil dalam kesempatan ini berharap program yang diberikan tetap berjalan sehingga dapat mendukung kebijakan sesuai dengan visi dan misi daerah. ” Apa yang disampaikan perlu ada kolaborasi lebih tepat lagi dan saya menitipkan pesan dengan dinas pertanian dan perkebunan terkait dengan perkebunan pala. Sehingga turunannya bisa bermanfaat bagi orang Asli Papua,” kata Untung Tamsil.
” Dalam pelaksanaannya Fakfak sudah memiliki balsem dan sabun serta minyak wangi. Ini diciptakan oleh keluarga di pesisir di bawah UMKM saboba onim. Saya sampaikan mohon dukungan Inobu sebagai produk UMKM. Dan saat ini presiden menegaskan kepada kepala daerah agar mengangkat komoditas unggulan di pasar dan diangkat melalui media. Jadi ini penting dan mohon dukungan dari Inobu.Saya menyampaikan beberapa hal. Pemerintah bersepakat untuk menjalankan program dengan inobu,” ucap Untung Tamsil.
Bernadesus Steni, Chairman Inobu mengatakan, Inobu bersama pemerintah daerah melakukan pendekatan yurisdiksi dengan melibatkan kelompok petani untuk membuat program ini.” Hasilnya masing masing pemangku kepentingan merancang dalam bentuk program masing-masing. Jadi secara bersama-sama melakukan akumulasi dan gotong royong untuk mencapai target yang disepakati.Dengan adanya program ini pembeli mau bersepakat untuk membantu petani dalam membangun produk unggulannya,” ucap Steni.
Terkait dengan Wewowo Lestari, penggunaan istilah ini sesuai dengan karakteristik lokal. “Program ini ketika sudah mendapatkan hasil maka bisa menjadi basis bagi petani asli di Papua. Dan bisa menjual tanpa pihak ketiga,” tambah Steni.
Buah Pala Alami Fakfak Banyak Diminati Investor
Silvia Irawan Direktur eksekutif Inobu mengatakan bahwa tutupan hutan di Kabupaten Fakfak sangat banyak, sehingga buah pala tumbuh secara alami di sana tanpa ada yang menanam Ini sangat menarik untuk membeli. Karena banyak yang memerlukan produk alam salah satunya produk alam. Dengan sendirinya memerlukan komoditas baru dan tidak membuatnya secara sintetis.
Terkait dengan produk minyak wangi, Pala Papua memiliki wangi yang baunya sangat berbeda dengan pala Banda. Ketika meneliti lebih dalam adalah kandungannya yang memiliki Saprol. Di dalam Saprol harus ada batasan karena ini harus dipisahkan sehingga tidak membahayakan.
Untung Tamsil alam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa selain Pala, Fakfak juga memiliki komoditi lainnya yakni durian. Durian Fakfak tidak kalah dengan yang ada di Indonesia. ” Potensi yang ada ini harus dikembangkan dan didukung dari Inobu. Potensi pertanian di Fakfak sangat bagus terutama durian. Ini juga potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Inikah yang akan didorong termasuk dipotensi pertanian,” jelas Untung Tamsil.
Menambahkan ucapan Untung Tamsil, Sekda Fakfak, Ali Baham mengatakan bahwa Pala menjadi komoditas yang bermanfaat bagi masyarakat Fakfak. Ini menjadi perhatian bagaimana pertumbuhan ekonomi di Fakfak melalui gempar emas.
” Keberlanjutan bagaimana kita dengan Papua barat konservasi 70 persen, tetapi orang juga mau hidup. Oleh karena itu political Will melalui gempar emas tetap memperhatikan aspek lingkungan dan mendorong tanah dengan unggulan yang meningkatkan pendapatan masyarakat. Labu Siam juga sudah tumbuh di Fakfak dan sudah bisa dijual. Ini bisa juga dibuat dengan kemasan,” tutup Ali Baham.(Hs.Foto.Hs)