Jakarta,GPriority.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menghantui kita setelah pertama kali ditemukan pada akhir April lalu. Wabah ini menyerang hampir seluruh hewan ternak termasuk sapi yang menjadi hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.
Wabah penyakit ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat mengenai keamanan daging kurban yang akan dikonsumsi nantinya. Daging kurban yang aman dikonsumsi harus daging yang masih segar dan terhindar dari segala macam virus termasuk juga PMK.
Meski menurut beberapa ahli PMK tidak membahayakan bagi kesehatan manusia, namun kekhawatiran tersebut timbul akan menjadi virus baru yang akan bermutasi.
PMK bisa ditangani apabila pemotongan hewan dan pengolahan daging yang terkena PMK dapat dilakukan dengan benar. Berikut cara mengolah daging kurban yang aman untuk dikonsumsi:
- Dilarang mencuci daging sebelum diolah
Mencuci daging mentah yang baru diperoleh dapat menyebarkan virus maupun bakteri penyebab penyakit melalui air bekas cucian. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan merebus daging agar virus dan bakteri yang menempel mati.
Perebusan daging kurban tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama, cukup selama 30 menit pada air mendidih agar daging kurban dapat diolah sesuai dengan resep memasak yang diinginkan.
- Bekukan daging setelah melalui proses pendinginan
Apabila daging kurban ingin disimpan, daging harus ditempatkan di wadah/kemasan yang bersih dan rapat serta disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal selama 24 jam. Setelah melalui proses pendinginan, maka daging dapat disimpan di freezer agar membeku dan daging lebih tahan lama. - Lakukan cara yang sama pada jeroan hewan kurban
Pada proses pengolahan jeroan, lakukan hal yang sama seperti diatas. Jeroan yang akan diolah maupun untuk disimpan harus dilakukan dengan merebus jeroan terlebih dahulu selama 30 menit. Hal tersebut dilakukan agar jeroan terhindar dari kotoran, virus dan bakteri penyebab penyakit. - Jangan langsung membuang bekas kemasan daging
Kemasan daging juga dapat terkontaminasi oleh virus dan bakteri yang berasal dari daging kurban. Apabila kemasan daging dibuang sembarangan, maka virus dan bakteri penyebab penyakit akan menyebar sehingga penularan penyakit meluas.
Kemasan daging yang akan dibuang harus dicuci terlebih dahulu. Pencucian dapat dilakukan dengan merendam kemasan daging menggunakan detergen, pemutih pakaian, dan cuka dapur untuk mencegah virus dan bakteri tercemar ke lingkungan.
Itulah cara yang perlu dilakukan dalam mengolah daging kurban agar terhindar dari virus dan bakteri penyebab penyakit sehingga aman untuk dikonsumsi. (Hn.)