Jakarta, GPriority.com – Tiap perilaku, sikap, dan kemampuan anak wajib diperhatikan oleh para orang tua guna memastikan tumbuh kembangnya. Jangan sampai anak Anda terkena ADHD yang dapat memengaruhi prestasinya selama di sekolah.
Apa itu ADHD? Dirangkum dari hellosehat, ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan perilaku berupa ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatian, mudah hilang fokus, hiperaktif, dan implusif.
Gejala awal anak menderita ADHD dapat dikenali saat anak sering melamun tidak memberikan respon yang tanggap ketika dipanggil, sering melakukan tindak implusif yang berisiko (seperti tidak sabaran, suka menyela, dan mendorong) dan sering melupakan sesuatu padahal diusia yang masih belia. Pada kasus ADHD, biasanya gejala awal dapat dilihat pada usia 3 tahun atau 12 tahun. Ketika sudah terlihat gejala sejak usia dini, ADHD dapat terbawa hingga dewasa.
Mengutip dari alodokter, ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.
Hingga saat ini belum ada penelitian pasti tentang penyebab ADHD, namun National Health Service (NHS) menyatakan setidaknya ahli kesehatan berpendapat bahwa ada penyebab genetik, masalah pada sistem saraf pusat pada masa perkembangan berkontribusi pada permulaan ADHD.
Perubahan perilaku akibat masalah sistem saraf ini perlu penanganan yang lebih kompleks dibandingkan dengan perubahan perilaku yang disebabkan oleh faktor eksternal (lingkungan). Untuk mengetahui apakah si kecil ada kecenderungan ADHD dapat diamati dari perilakunya. Namun bukan berarti hal ini dapat didiagnosis sendiri, perlu ada kontrol dan cek lebih lanjut dari dokter spesialis anak atau psikiater. (Gs Foto.Istimewa)