Wapres Ajak Petani Bertani Menggunakan Integrated Farming

Jakarta, Gpriority.com – Senin, 28 Maret 2022 Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin pada kunjungan kerjanya di Purwakarta. Pada kunjungan ini Wapres mengajak masyarakat Jawa Barat untuk bertani dengan konsep integrated farming. “Bertani dengan sistem integrated farming bisa menjadikan pertanian Indonesia menjadi lebih modern dan terintegrasi dengan baik,” ujar KH Maruf Amin. Wapres juga melakukan penanaman jagung kedelai bersama para petani di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Integrated Farming

Konsep Integrated Farming merupakan sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan/pangan/hortikultura) serta ternak dan perikanan. Hal ini untuk mendapatkan agro ekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam. Penerapan pertanian terpadu ini pada dasarnya mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada.  Sehingga, terjadi hubungan timbal balik secara langsung antara lingkungan biotik dan abiotik dalam ekosistem lahan pertanian. Dimana output dari salah satu budidaya menjadi input kultur lainnya. Melansir cybex.pertanian.go.id

Wapres Ma’Ruf Amin bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi

Integrated Farming merupakan Konsep terapan sistem pertanian terpadu akan menghasilkan F4, yang terdiri dari Food, Feed, Fuel dan Fertilizer.

  1. F1 (Food). Sumber pangan bagi manusia (beras, jagung, kedelai, kacang-kabangan, jamur, sayuran, dll), produk peternakan (daging, susu, telur, dll), produk budidaya ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurami, dll.) dan hasil perkebunan (salak, pisang, kayu manis, sirsak, dll.).
  2. F2 (Feed), Pakan ternak termasuk di dalamnya ruminasia (sapai, kambing, kerbau, kelinci), ternak unggas (ayam, itik, entok, angsa, burung dara, dll), pakan ikan budidaya air tawar (ikan hias dan ikan konsumsi).
  3. F3 (Fuel), akan dihasilkan energi dalam berbagai bentuk mulai energi panas (bio gas) untuk kebutuhan domestik/masak memasak, energi panas untuk industri makanan di kawasan pedesaan juga untuk industri kecil. Hasil akhir dari bio gas adalah bio fertilizer berupa pupuk pupuk organik cair dan kompos.
  4. F4 (Fertilizer), Sisa produk pertanian melalui proses dekomposer maupun pirolisis akan menghasikan pupuk kompos (organik fertilizer) dengan berbagai kandungan unsur hara dan C-Organik yang relatif tinggi.

Dalam kunker kali ini juga Wapres memberikan bantuan. Sarana produksi pertanian dari kementerian Pertanian serta hewan ternak kepada enam orang perwakilan Petani Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Wapres berharap “penanaman jagung dan kedelai dapat menumbuhkan semangat para petani dalam meningkatkan ketahanan pangan, jumlah produksi dan mengantisipasi kenaikan harga,”

(noz.dokpertanian.go.id)