Jakarta,GPriority.com – Beberapa waktu lalu di jagat sosial media heboh tentang mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar yang mengenalkan dirinya sebagai gender ‘non-biner’ atau netral.
Gender merupakan pelabelan atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam perkembangannya, kontruksi ini tidak lagi membedakan laki-laki dan perempuan atas perbedaan seks atau jenis kelamin yang dimiliki.
Dasar pemahaman ini secara kuat telah membentuk ideologi gender melalui kontruksi sosial yang melembaga dan tentu saja merambah ke berbagai kalangan tanpa pemahaman yang lebih jelas serta terperinci.
Dalam masyarakat Suku Bugis, mereka juga memiliki budaya dan adat istiadatnya sendiri yang telah berkembang sejak lama di Indonesia.
Suku Bugis memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di dalamnya. Namun ada satu yang unik tentang Suku Bugis yaitu pelabelan tentang sistem gender yang diterapkan masyarakat suku Bugis Makassar. Berikut lima gender yang dikenal dalam Suku Bugis:
- Orawane
Dalam masyarakat Suku Bugis, Orawane digunakan untuk sebutan laki-laki dalam bahasa Bugis. Orawane memiliki sikap yang tegas dan maskulin serta bertanggung jawab dan menafkahi keluarganya. - Makkunrai
Makkunrai adalah sebutan untuk perempuan dalam bahasa Bugis. Penamaan Makkunrai digunakan untuk perempuan seutuhnya. Kedudukan perempuan dalam Suku Bugis sangat dihargai dan dianggap sebagai martabat keluarga. - Calabai
Calabai digunakan untuk sebutan laki-laki yang berperilaku atau berperan sebagai perempuan. Calabai dapat berperan sebagai ibu pengganti dalam proses ritual dalam mempersiapkan pernikahan. - Calalai
Calalai adalah sebutan bagi perempuan yang berperilaku atau berperan sebagai laki-laki. Karena dilahirkan sebagai perempuan, Calalai tidak dianggap sebagai laki-laki. - Bissu
Gender Bissu merupakan perpaduan dari laki-laki dan perempuan bagi masyarakat Suku Bugis. Bissu memiliki kedua sifat gender utama yaitu maskulin dan feminin.
Masyarakat Suku Bugis menganggap gender Bissu sebagai orang yang suci dengan tingkat spiritual dan kedudukan yang tinggi. Akan tetapi, jumlah gender ini semakin berkurang dan diperkirakan terancam punah di masa mendatang. (Hn.)