Jakarta,GPriority.com-Bagi Anda yang bekerja sebagai konten kreator, sineas film atau yang baru mencobanya tak perlu khawatir untuk membuat film sekelas Hollywood. Sebab ada triknya dan pastinya bugjet yang diperlukan sangat rendah.
Dijelaskan oleh Sutradara sekaligus Sinematografer Upie Guava dalam Pengenalan Teknologi Terbaru Nvidia GeForce RTX 40 Series, cukup mengandalkan teknologi seperti pro art. “Art itu adalah seni dan semua nilainya tidak terhingga maka Asus keluarkan produk dengan nama pro art. Tujuannya agar gambar yang dihasilkan oleh monitor bisa langsung dikalibrasi sehingga tidak pusing menentukan kalibrasi. Kedua pro art dikeluarkan di motherboard untuk transfer data yang cepat dan WiFi terbaru. Ini bentuk dukungan dari Asus agar konten kreator semakin mudah,” jelas Upie.
Nvidia sebagai pemenang teknologi dijelaskan oleh Upie juga membawa peranan penting dalam pembuatan film. Senada dengan Upie, Nvidia seperti dikatakan Consumer Bisnis Lead Indonesia Adrian Lesmono mendukungnya dalam bentuk grafik card dan juga PC. Adrian juga menjelaskan untuk menghasilkan sinematografi yang apik khas Hollywood yang dibutuhkan adalahl komputer dirakit. “Dan untuk rakitan kita Kolaborasi dengan UMKM Indonesia,” jelas Adrian.
“Kita merasa tujuan berbisnis di Indonesia untuk mengembangkan ekosistem. Dan dibutuhkan banyak sekali partner lokal karena tidak bisa berdiri sendiri. Untuk PC yang bisa mengerjakan gambar 3d tidak perlu dengan modal besar sehingga bisa dijangkau oleh kostumer semua,” tambah Adrian.
Selain Pro Art yang dibutuhkan adalah software untuk game seperti ERP. “ERP merupakan payung yang berkaitan dengan film. Disitu saya merasa meleburnya teknologi dengan memunculkan imajinasi yang makin liar. Ini memang saat yang menggembirakan sebagai orang yang bekerja di Industri kreatif dengan keterbatasan dana sudah bisa akses yang sama membuat karya terhadap pencapaian sehingga memiliki kompetensi yang sehat. Dengan adanya teknologi Terbaru dari Nvidia dan Asus bisa mempermudah konten kreator.Tidak semua film konsepnya sama, untuk itulah dibutuhkan teknologi. Di titik ini saya meyakini dengan teknologi yang ada kalah sedikit dengan luar dan bisa menang. Dengan adanya teknologi bisa memungkinkan bisa berada di mana saja,” kata Upie.
Yang ketiga adalah pemilihan PC yang tepat. Dengan hadirnya Nvidia GEForce RTX Studio yang tersemat di dalam Asus, maka sineas film tidak perlu menghamburkan uang terlalu banyak. Cukup menggunakan satu komputer hasilnya bisa memuaskan.
Keempat adalah Fitur end display yakni menggunakan background LCD. Dengan adanya set ini bisa tidak memakan waktu banyak. Setiap studio yang mengembangkan teknologi ini harus punya studio sendiri dan ini menjadi solusi Bagi industri film , sehingga tidak perlu jauh jauh pergi ke lokasi syuting dan tidak memakan waktu. Secara konsep optical ilution bisa menjadi solusi.
“Dan ini menjadi solusi bagi sineas yang memiliki banyak kendala akibat lokasinya yang terlalu jauh dan memakan waktu. Jadi scene tersebut dibabat dengan dikumpulkan melalui program ini. Untuk film yang tidak saint bisa juga dan pastinya memangkas biaya produksi. Scene mobil membutuhkan waktu 4 jam untuk adegan 10 menit dengan studio ini bisa jadi setengah jam,” kata Upie.
Yang terakhir adalah kecepatan render video. Untuk menghasilkan sebuah film sekelas Hollywood menurut Upie dibutuhkan 30 atau 60 fps untuk render. “Dan pasti membutuhkan dukungan hardware yang memiliki daya tahan yang stabil, tidak beresiko. Disitu 99 persen ada di Nvidia. Dan kita membeli Nvidia di tahun 2019 dan terbukti bahwa hasilnya sangat menggembirakan,” jelas Upie.
Adrian menjelaskan itu semua berkat Nvidia Studio Driver. “Nvidia Studio Driver memudahkan membuat konten. Nvidia ingin membuat proses menjadi simple bagi konten kreator, sehingga tidak perlu banyak menggunakan aplikasi. Driver dijamin tidak akan ada masalah dan itu tools memudahkan untuk membuat fitur tersebut,” tambah Adrian.
Menutup sambutannya, Adrian mengatakan bekerja di industri kreatif membicarakan tim. Eksosisten yang dikembangkan oleh Nvidia adalah menjembatani semua itu karena kendala sebagai orang kreatif adalah kebutuhannya yang akan digunakan.(Hs.Foto:Hs)