Jakarta, GPriority.com – Hadir dalam acara Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX 2022), Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bone, Andi Amran, M.Si. menyampaikan daerahnya sedang membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) dan system aplikasi untuk mewujudkan peningkatan di bidang pelayanan publik.
Mall Pelayanan Publik merupakan program Pemkab Bone dalam membangun infrastruktur satu pintu untuk segala jenis pelayanan penduduk maupun administrasi pemerintahan.
“Mal Pelayanan Publik ini nanti semua yang sifatnya pelayanan kepada masyarakat, bahkan lintas institusi, instansi instansi, dan dari kepolisian dan lain sebagainya akan disinergikan di satu pintu.” Ungkap Kadis Kominfo, Andi Amran (03/08/2022).
Direncanakan, MPP akan didukung dengan sistem aplikasi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Nantinya, warga yang datang ke MPP terlebih dahulu melakukan penginputan syarat-syarat administrasi dan registrasi secara online melalui aplikasi.
“Kemudian baru bisa datang langsung ke MPP (Mall Pelayanan Publik). Nantinya izin bisa langsung selesai. Jadi nanti akan di support oleh sistem aplikasi untuk membantu memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan-layanan.
”Pembangunan Mall Pelayanan Publik telah mencapi 50% dan direncanakan selesai pada tahun ini.Selain Mall Pelayanan Publik, pengembangan tranformasi digital diupayakan Pemkab Bone melalui pembangunan pada infrastruktur TI. Sejauh ini Pemkab Bone telah menyiap kan infrastruktur penyambungan intenet dengan kabel evo dan penggunaan radio net di seluruh institusi pemerintah, serta pengembangan pelayanan berbasis aplikasi.Beberapa aplikasi yang telah diterapkan antara lain untuk pelayanan administrasi lintas OPD, maupun aplikasi yang sifatnya pelayanan public.
“Kami bersinergi, baik dari pemerintah, kabupaten, OPD maupun ke tingkat desa untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan sistem aplikasi inia agar masyarakat mendapat kemudahan dan efektif.
”Sementara beberapa system aplikasi yang sifatnya pelayanan publik telah dikembangan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Seperti aplikasi Disdukcapil, aplikasi pengaduan masyarakat terkait trantib, pelayanan pengaduan ke Kominfo kabupaten, hingga aplikasi di bidang pariwisata bernama City Bone.
Fungsi City Bone seperti dijelaskan Kadis Kominfo berfungsi untuk memudahkan dalam menemukan titik-titik destinasi yang menarik, seperti tempat wisata, rumah makan, bioskop, dan masih banyak lagi.Kadis Kominfo menyebut kendala digitalisasi di daerah disebabkan masih adanya sejumlah wilayah blankspot di Kabupaten Bone. Meski demikian, menurutnya wilayah blankspot ini sedang didata oleh pihak pemkab. Pihak pemkab juga telah bersurat dengan Kementerian Kominfo dan bekerjasama dengan Telkomsel dan Indosat dalam mengusulkan titik-titik strategis pembangunan tower.
“Karena misinya dari pihak vendor, dari swasta juga ingin mendapat keuntungan. Kami keseimbangkan semua untuk mendapat kesesuaian agar dari pihak vendor ini mau melakukan pembangunan tower, supaya blankspot ini secepatnya bisa teratasi.
Penyelenggaraan pameran yang digelar di JCC Senyan ini disambut positif oleh Kadis Kominfo. Menurutnya diperlukan keseimbangan antara pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat.
“Mereka harus sejalan dan berbarengan untuk bersama-sama menyelenggarakan sistem ini dengan baik. Dengan menggunakan sistem digitalisasi, baik pihak penyelenggara dan penerima manfaat akan sama-sama untung dari segi biaya, waktu, ruang, tenaga dan lain-lain.” (Vn.Foto Vn)