Tingkatkan Nilai Ekspor, Kemenperin Ungkap Strategi Hilirisasi Komoditas Porang

Jakarta,GPriority.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) canangkan hilirisasi komoditas porang untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia dengan menciptakan strategi berdasarkan target, mulai dari jangka pendek, menengah dan jangka panjang hingga 2027.

“Produk olahan porang punya pasar ekspor yang menjanjikan, seperti tepung glukomanan, beras porang dan lain sebagainya. Apalagi, harga porang di pasaran ekspor saat ini terus meningkat,” kata Dirjen Kemenperin, Putu Juli Ardika, Kamis (15/12).

Program hilirisasi komoditas porang diketahui memiliki potensi ekonomi tinggi, maka dari itu Kemenperin terus mengembangkan komoditas porang melalui pemanfaatan teknologi di dalam negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Putu menjelaskan bahwa target hilirisasi komoditas porang memiliki berbagai macam strategi dan rencana aksi guna mempercepat dan mengimplementasikannya dengan lebih baik, seperti meningkatkan kuantitas pasok tepung glukomanan dari dalam negeri.

“Untuk target jangka pendek, Kemenperin akan menjaga pasar ekspor chip porang dan mulai mengembangkan produk tepung glukomanan serta mengupayakan injeksi teknologi pengolahan porang.

Sementara itu, target jangka menengah, mengupayakan penguasaan teknologi dan substitusi impor produk tepung serta mengembangkan industri pengguna tepung glukomanan potensial.

Sedangkan, untuk jangka panjang adalah mengimplementasikan hasil penelitian dan pengembangan sektor industri potensial berbahan baku atau bahan penolong tepung glukomanan,” terang Putu yang dikutip dari laman resmi Kemenperin.

Pada tahun 2020, produksi tanaman porang di Indonesia mencapai 142 ribu ton dari luas lahan tanaman sebesar 19 ribu hektare, dan pada tahun 2024 produksi tanaman porang ditargetkan meningkat mencapai 600 ribu ton dari luas lahan 100 ribu hektare.

Saat ini, terdapat 13 perusahaan yang menghasilkan chip porang dengan total produksi 22 ribu ton per tahun, dan enam industri pengolah porang yang mampu memproduksi tepung glukomanan dengan total produksi 1.180 ton per tahun. (Hn.Kemenperin)