Tidak Bisa Ditawar Ini Alasan Islam Mengharamkan Daging Babi

Jakarta, GPriority.com– Hukum Islam dengan tegas mengharamkan daging babi untuk dikonsumsi. Hal ini disepakati oleh seluruh ulama dan yang menjadi dasar rujukan adalah Al-Qur’an.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa terdapat empat ayat dari empat surat yang berbeda mengenai hukum larangan mengonsumsi daging babi, yaitu surat Al-Baqarah ayat 173, Al-Maidah ayat 3, Al-Anam ayat 145, dan An-Nahl ayat 115.

Sebagai contoh penjelasan dalam surat Al-Baqarah ayat 173:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْکُمُ الْمَيْتَةَ وَا لدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَا غٍ وَّلَا عَا دٍ فَلَاۤ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 173).

Dibalik larangan mengonsumsi daging babi terdapat beberapa alasan kesehatan fisik dan mental manusia. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa daging babi memiliki risiko terkontaminasi parasit dan bakteri sehingga dagingnya dapat mengandung cacing Taenia Solium alias cacing pita babi, cacing Trichinella Spiralis, dan bakteri Yersinia Enyerocolitica.

Parasit dan bakteri tersebut dapat ditimbul dari lingkungan hidup babi yang kotor. Babi cenderung berkeliaran dengan bebas sehingga beresiko mengonsumsi kotorannya sendiri yang mengandung cacing pita.

Adapun risiko kesehatan yang akan berdampak pada kesehatan tubuh manusia yaitu menyebabkan penyakit saluran pencernaan, kanker hati, trikinosis, Hepatitis E, dan penyakit kronis lainnya.

Mengutip dari Portal Kementerian Agama Sumatera Barat (sumbar.kemenag.go.id), Menurut Prof. Dr.Ir. Rachman Noor, M.Rur.Sc, seorang pakar genetika ternak dalam bukunya “Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat” menyatakan, “Babi memiliki tingkat kesamaan SINE ( ​​Short Intersperse Nucleotide Element ) dan LINE ( ​​long Intersperse Nucleotide Element ) yang sangat tinggi dengan manusia, sehingga memakan daging babi dapat dinilai sama seperti sifat Kanibal, dan dikhawatirkan dapat mengakibatkan kelainan generasi berikutnya. Fakta unik lain yang dalam penelitian di laut Selatan di Polinesia dimana terdapat aksi kanibalisme yang berawal dari memakan daging babi, karena adanya kesamaan rasa daging dengan daging manusia.

Itulah alasan Islam mengharamkan daging babi untuk dikonsumsi. (Gs.Foto.Istimewa)