Jakarta,GPriority.com-Pembangun Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak terkendala dengan masalah titik koordinat, untuk itulah Bupati Untung Tamsil, Wakil Bupati Yohana Dina Hindom (UtaYoh) didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Plt Kepala Bappeda dan Litbang serta beberapa staf pegawai di Kabupaten Fakfak mendatangi kantor Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di Gedung Pos, Lapangan Banteng, Jakarta. Selasa (26/7/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Tim Pelaksana KPPIP, Suroto mengatakan Bandara Siboru merupakan wajah baru Kabupaten Fakfak dalam pembangunan infrastruktur. ” Namun sayangnya terkendala dengan perbedaan titik koordinat. Inilah yang membuat Pemkab Fakfak dipimpin Bupati Untung Tamsil datang kepada kami untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut,” kata Suroto.
Suroto mengatakan bahwa KPPIP akan segera melakukan rapat koordinasi dengan lintas kementerian dan juga lembaga terkait seperti KLHK,BPN, Kemenhub dan kementerian/lembaga lainnya serta Pemprov Papua dan Pemda Fakfak sehingga permasalahan terkait titik koordinat bisa terselesaikan dan Bandara Siboru bisa tuntas sesuai target yakni akhir tahun 2022.
Bupati Fakfak Untung Tamsil mengatakan bahwa masalah ini harus segera diselesaikan dengan cepat. Mengingat pembangunan bandara menjadi terhambat. “Tak hanya itu proses ganti rugi lahan sebesar 2,9 Miliar dengan luas lahan 9 hektar ini juga ikut terhenti akibat permasalahan tersebut,” jelasnya.
Pemda seperti dijelaskan Untung Tamsil sebenarnya sudah menganggarkan sisa pembayaran di tahun 2021, namun harus dikembalikan ke negara karena belum ada titik temu antara BPN dengan KLHK terkait titik koordinat. ” Tak ingin kejadian 2021 terulang, kami mendatangi KPPIP untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.
” Alhamdulillah KPPIP mau membantu dengan menggelar rapat koordinasi yang akan dilakukan dalam minggu-minggu ini. Semoga dengan adanya pertemuan tersebut, permasalahan Bandara Siboru bisa terselesaikan,” tutup Untung Tamsil.(Hs.Foto.dok.pribadi)