Setelah Gundala, Film Sri Asih: Superhero Wanita Pertama Indonesia Akan Tayang

Jakarta, GPriority.com – Setelah film Gundala yang sukses mencuri perhatian pada tahun 2019, kini Bumilangit Cinematic Universe atau Jagat Sinematik Bumilangit kembali memperkenalkan superhero keduanya, Sri Asih ke hadapan para penonton.

Film Sri Asih merupakan film aksi pahalawan super wanita pertama Indonesia yang diadaptasi dari seri buku komik klasik berjudul Sri Asih karya R. A. Kosasih. Film ini recananya akan tayang di bioskop tanah air pada 6 Oktober 2022 mendatang.

Pada film kali ini, Screenplay Bumilangit selaku rumah produksi film Sri Asih mempercayakan Upi Avianto sebagai sutradara dan penulis naskah. Ia berkolaborasi dengan Joko Anwar sebagai co-writer sekaligus produser kreatif Screenplay Bumilangit yang sebelumnya merupakan penulis dan sutradara film Gundala.

Film ini menjadi film yang sangat ditunggu-tunggu penayangannya sejak tertunda sebanyak dua kali karena pandemi Covid-19. Selain karena genre dan alurnya yang anti mainstream di dunia perfilman Indonesia saat ini, Sri Asih juga menggaet sederet aktor ternama Indonesia.

Mulai dari Pevita Pearce yang memerankan tokoh utama Sri Asih, Raline Shah, Reza Rahadian, Christine Hakim, Sophia Latjuba, Dimas Anggara, Surya Saputra, Aryo Bayu hingga Jefri Nichol turut berperan dalam film ini.

Film Sri Asih sendiri bercerita tentang wanita bernama Alana (Pevita Pearce) yang selalu berusaha untuk melawan amarah. Dia sendiri tidak mengerti mengapa dirinya selalu dikuasai amarah tersebut.

Alana kecil merupakan seorang anak yang lahir saat letusan gunung berapi. Akibat bencana tersebut, ia pun harus terpisah dari kedua orang tuanya dan diadopsi oleh seorang wanita kaya yang berusaha membantu Alana agar bisa kembali menjalani hidup normal.

Dalam trailer berdurasi 2 menit 37 detik yang diunggah pada akun Instagram resmi Jagat Sinema Bumilangit, Alana yang sudah dewasa merupakan seorang yang pandai bertarung. Ia mengalahkan lawan-lawannya dalam semacam pertarungan bawah tanah.

Semakin lama, Alana menemukan kebenaran tentang dirinya dari sebuah kelompok bernama Jaga Bumi yang mengatakan bahwa mereka mencatat, terus menelusuri, dan menjaga garis keturunan Dewi Asih.

Mereka juga memberitahu bahwa kemampuan bertarung yang selama ini Alana miliki karena dirinya merupakan titisan Sri Asih selanjutnya.

Dengan kemampuannya yang disebutkan setara 250 orang dewasa, Alana berjuang mengusir energi jahat yang ada di dunia. Di mana di saat bersamaan ada yang membangkitkan panglima-panglima Dewi api yang merupakan roh jahat yang penuh kebencian.

Film ini merupakan perjalanan awal Alana dalam menemukan teka-teki kehidupannya dan berjuang melawan kejahatan. Dia juga harus bisa mengendalikan amarahnya atau menjadi sumber kehancuran dunia. (Vn)