Jakarta, GPriority.com– Penerimaan Mahasiswa Baru di perguruan tinggi umumnya memiliki lebih dari satu jalur seleksi. Mulai dari jalur SNMPTN, UTBK SBMPTN, hingga Jalur Mandiri. Dari ketiganya, seleksi SNMPTN dan UTBK SBMPTN adalah pilihan utama hampir seluruh calon mahasiswa.
Akan tetapi, tidak sedikit yang memilih mendaftar lewat jalur mandiri. Apalagi jika calon mahasiswa tersebut gagal dalam SNMPTN dan SBMPTN, maka jalur mandiri mungkin menjadi pilihan terakhir.
Jalur mandiri merupakan proses seleksi mahasiswa baru yang dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi secara independen. Seleksi jalur mandiri ini juga memiliki banyak jenis lain, seperti seleksi mandiri (reguler) dan seleksi mandiri kemitraan.
Setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta pasti memiliki seleksi jalur mandiri ini, namun tidak demikian dengan jalur mandiri kemitraan.
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang diketahui membuka jalur seleksi mandiri kemitraan saat penerimaan mahasiswa baru, diantaranya Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, dan Universitas Negeri Malang.
Lantas apa yang membedakan Seleksi Mandiri dengan Seleksi Mandiri Kemitraan?
Seperti yang telah disebutkan, Seleksi Mandiri merupakan jalur masuk perguruan tinggi yang mekanismenya diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN secara independen.
Sedangkan Seleksi Mandiri Kemitraan merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru yang bekerja sama dengan institusi lain. Baik perusahaan atau lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar negeri. Tujuan kerja sama ini ialah menjalin kerja sama untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di perguruan tinggi yang menjadi mitra institusi.
Dalam proses seleksi jalur kemitraan, calon mahasiswa yang mendaftar merupakan mereka yang mendapat rekomendasi dari instansi mitra yang mempunyai nota kesepahaman perguruan tinggi ,
Sama seperti Seleksi Mandiri Reguler, mekanisme seleksi melalui Jalur Mandiri Kemitraan juga ditentukan oleh perguruan tinggi masing-masing. Namun di antara kedua jalur tersebut, terdapat sejumlah perbedaan signifikan antara program mandiri reguler dan mandiri kemitraan.
Misalnya pada Universitas Airlangga (UNAIR), tidak menggunakan tes tulis sebagai Seleksi Mandiri Kemitraan, namun memberlakukan hasil UTBK. Kemudian, Seleksi Mandiri Kemitraan hanya bisa diikuti peserta tertentu yang sebelumya mengikuti UTBK dan memilih UNAIR sebagai pilihan di SBMPTN.
Pendaftar juga diwajibkan membuat tulisan portofolio dan deskripsi diri sebagai bagian dari parameter untuk diseleksi. Serta memiliki surat rekomendasi dari mitra atau dengan yang akan bermitra dengan Unair.
Berbeda dari UNAIR, Institus Sepuluh Nopember (ITS) membuka penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Mandiri Kemitraan bagi siswa SMA/MA/SMK utusan instansi mitra perusahaan, Pemprov, Pemkot, Pemkab yang mempunyai nota kesepahaman dengan ITS.
Pendaftar hanya perlu melakukan input nomor peserta UTBK, tanpa perlu nilai UTBK dan menunjukkan bukti kerjasama mitra (MoU dan MoA).
Bedanya dengan jalur Seleksi Mandiri Reguler ITS, jalur ini diperuntukkan untuk mahasiswa umum. Selain itu, penilaian didasarkan pada nilai UTBK/TKA/UMDesain dan kriteria lainnya. (Vn)