Jakarta, GPriority.com – Setelah tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia, kini 9 Juni ditetapkan sebagai Hari Segitiga Terumbu Karang.
Segitiga terumbu karang merupakan kawasan laut di bagian barat Samudera Pasifik dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Pada kawasan segitiga ini ditemukan banyak spesies biota laut dibandingkan perairan dibagian bumi manapun.
Dilansir melalui biorock Indonesia, luas segitiga terumbu karang ini mencapai 6 juta kilometer persegi. Garis imajiner yang terbentang melalui wilayah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon ini merupakan rumah hidup karang lebih dari 500 spesies.
Tidak hanya rumah hidup bagi terumbu karang, menurut WWF atau World Wildlife Fund sepertiga spesies ikan serta 6 dari 7 spesies penyu dinyatakan tinggal dan hidup di wilayah segitiga terumbu karang ini. Hal ini disebabkan kondisi laut yang ideal untuk rumah tinggal berbagai spesies laut.
Menurut Blue Corner Conservation (2020), salah satu alasan banyaknya speses laut yang hidup di wilayah segitiga terumbu karang ini adalah banyaknya pulau dan celah dimana air laut mengalir menyediakan arus yang cocok untuk larva laut berpindah ke daerah yang lebih dangkal. Adapun penelitian yang mengatakan kompleksitas struktur terumbu karang di Segitiga Terumbu Karang menyediakan habitat bagi berbagai spesies.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa terumbu karang memiliki fungsi penting dalam kelangsungan ekosistem makhluk hidup terutama pada biota laut. Fungsinya sebagai rumah hidup berbagai jenis ikan secara alamiah akan membantu perkembangbiakan biota laut.
Bila populasi ikan di wilayah segitiga terumbu karang terjaga, tentu hal ini akan membawa keuntungan bagi makhluk hidup di daratan seperti manusia. Segitiga terumbu karang mendukung mata pencaharian dan memberikan pendapatan serta ketahanan pangan bagi masyarakat pesisir.
WWF mengatakan bahwa lebih dari 120 juta orang yang tinggal di wilayah tersebut. Selain itu sumber daya laut berkontribusi pada pariwisata berbasis alam yang berkembang senilai lebih dari US$12 Miliar per tahun.
Untuk wilayah Indonesia sendiri diketahui bahwa Episentrum keanekaragaman karang tersebut terdapat di Semenanjung Kepala Burung Papua Indonesia, yang menampung 574 spesies (95% dari Segitiga Terumbu Karang, dan 72% dari total dunia). Di dalam Semenanjung Kepala Burung, kepulauan Raja Ampat adalah mata banteng keanekaragaman karang dunia dengan 553 spesies.
Itulah ulasan mengenai betapa menakjubkannya segitiga terumbu karang. Dengan adanya peringatan Hari Segitiga Terumbu Karang ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar turut andil dalam upaya perlindungan keanekaragaman makhluk hidup di wilayah segitiga terumbu karang. (Gs)