Sejajar dengan Militer Rusia dan Australia, Indonesia Kembangkan Sepeda Motor Listrik untuk Militernya

Jakarta, Gpriority.com– Sepeda motor menjadi moda transportasi utama saat Perang Dunia II karena sifatnya yang mampu melakukan serangan cepat. Dewasa ini militer di berbagai negara pun masih menggunakan sepeda motor. Bedanya, sepeda yang digunakan tidak lagi berbahan bakar bensin namun mengandalkan listrik. Seakan tak ingin ketinggalan, militer Indonesia pun tengah mengembangkan sepeda motor listrik.

Sepeda motor menjadi kebutuhan bagi mobilitas pasukan darat. Dengan sepeda motor medan berat dapat dilewati, penyergapan dan pengintaian juga dapat dilakukan dengan mudah serta cepat. Menyadari hal tersebut, militer Rusia mendorong pabrikan senjata Kalashnikov untuk mengembangkan sepeda motor trail listrik bagi pasukan khususnya. Dengan tenaga listrik dipercaya pergerakan pasukan akan lebih senyap karena tak adanya sura yang ditimbulkan dari mesin motor. Belum lagi tak ada emisi yang terbuang dari knalpotnya. Kondisi itu dianggap ideal bagi pasukan khusus yang biasa mengintai dan menyergap.

Kalashnikov pun memperkenalkan prototipe motor trail kebutuhan pasukan khusus Rusia pada ajang International Military Technical Forum – Army 2017, pameran persenjataan di Moskow Rusia yang berlangsung 22 – 27 Agustus 2017. Sementara, jiran Indonesia yaitu Australia juga memperkenalkan Light bee, sepeda listrik untuk misi pengintaian. Tentara AD negeri kangguru tersebut konon menyukai konsep sepeda listrik ini, lantaran sifatnya yang senyap dan lebih cepat.

Indonesia sendiri melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengembangkan kendaraan listrik berupa sepeda motor militer yang dinamakan Electric Tactical Motor Bike. Motor listrik militer yang masih dalam tahap prototipe ini dikembangkan oleh Eltran Indonesia, anak perusahaan Len Industri. Pada 15 September 2022 Eltran Industri telah mendapatkan sertifikat produk Electric Tactical Motor Bike dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemenhan. Kabalitbang Kemhan Marsekal Muda TNI (Purn) Julexi Tambayong mengungkapkan motor listrik tersebut sudah diuji di Puslitbang Kemhan, meliputi 80 protokol uji sepreti pengereman, halang rintangan, getaran pendek, getaran panjang, perlambatan, pengereman kering dan basah, daya belok, dan tanjakan. Electric Tactical Motor Bike ini memiliki fitur pengisian daya cepat 1.200 Watt dan bisa digunakan untuk jarak 80 km.

Nantinya Electric Tactical Motor Bike akan diproduksi massal oleh PT Pindad dan PT Len dibawah holding industri pertahanan atau DefendID. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang belum lama ini memberikan 40 unit motor kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku menegaskan, “Ini baru awal karena nanti seluruh Babinsa akan kita kasih motor dan rencananya motornya kita buat di dalam negeri oleh PT Pindad dan PT Len di bawah holding industri pertahanan.” (PS)