Sumsel,GPriority.com-Desa Perajen Jaya dikenal sebagai salah satu industri penghasil ikan di Sumatera Selatan (Sumsel). Ada rahasia dibalik kesuksesan tersebut.
Menurut Kepala Desa Perajen Jaya, Andi Edi, rahasia yang dimaksud adalah listrik. Listrik tidak lagi menjadi kebutuhan dasar yang sulit dijangkau bagi warga Desa Perajen Jaya, yang terletak di Kabupaten Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan. Kehadiran negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), membuat kabupaten yang berjarak 74 km dari Kota Palembang kini bisa menikmati listrik PLN.
“Sebelum aliran listrik PLN masuk ke desa, warga menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Namun mereka mengeluhkan mahalnya biaya bahan bakar minyak. Apalagi mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan, dan sebagian lainnya bekerja sebagai petani kelapa yang membutuhkan listrik untuk mengolah hasil usahanya,” kata Andi.
Salah seorang warga bernama Gauk mengaku sangat senang, listrik telah mengalir di desanya. Dengan begitu, dia berharap Desa Perajen Jaya bisa lebih maju dalam pengembangan industri, sehingga ekonomi masyarakat meningkat. Terlebih Desa Perajen Jaya dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan industri perikanan dan pengolahan kelapa.
“Senang rasanya PLN masuk ke sini. Kami sangat perlu listrik ini, tak bisa bergantung dengan genset karena untuk beli minyak itu mahal. Semoga dengan adanya listrik PLN, kami yang masih ketinggalan, sedikit demi sedikit bisa lebih maju, lebih baik, mengikuti perkembangan seperti orang di kota,” ungkap Gauk.
Menurut General Manager PLN Unit Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB), Amris Adnan, pihaknya sejauh ini telah merampungkan pembangunan 13,58 kilometer sirkuit (kms) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), 19,61 kms Sauran Udara Tegangan Rendah (SUTR), dan 9 unit gardu distribusi dengan menggunakan dana PMN sebesar Rp 9,8 miliar.
“Semoga dengan hadirnya listrik PLN, warga bisa menikmati energi dengan lebih terjangkau, sehingga geliat ekonomi masyarakat bertumbuh pesat,” tutur Amris menutup siaran persnya. (Hs.Foto.Humas PLN)