Promosi Danau Toba ke Dunia Melalui Event Musik

Jakarta, GPriority.com– Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) merupakan kegiatan yang digagas oleh lembaga Rumah Musik Suarasama dengan dukungan BPODT serta kerjasama dengan berbagai komunitas dan masyarakat lokal ini bertujuan memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata Danau Toba sebagai geopark kepada masyarakat dalam negeri dan dunia lewat sebuah festival musik dan budaya yang berkembang di masyarakat lokal.

Toba Caldera World Music Festival (TCWMF) sebagai sebuah event pariwisata seni budaya menampilkan pertunjukan musik dengan genre “world music”, yaitu genre musik yang merepresentasikan kolaborasi antara musik-musik tradisi dunia yang sudah berakar di masyarakatnya (roots music) dan juga musik-musik baru yang menggambungkan beberapa unsur-unsur musik dari beberapa tradisi dunia (world fusion) yang kemudian berkembang dan menjadi sangat popular dalam bentuk-bentuk festival di dunia.

Berkonsep pertunjukan musik outdoor dengan latar belakang keindahan Danau Toba, acara ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu main performances oleh kelompok-kelompok musik nasional dan internasional, exhibition performances oleh kelompok-kelompok musik tradisi dan anak-anak muda, serta workshop bagi komunitas lokal dan masyarakat, dan supporting exhibitions berupa pasar kuliner serta pameran kerajinan dan cenderamata.

Berangkat dari penyelenggaraan di tahun 2019, TCWMF berhasil menampilkan atraksi dan hiburan dari artis – artis musik aliran world music mancanegara dan nusantara. Kelompok musisi kebanggaan Indonesia yang tampil antara lain Suara Sama besutan Irwansyah Harahap dari Medan, Kua Etnika besutan Djaduk Ferianto dari Yogyakarta, Svara Semesta dari Bali, dan Mataniari (Toba Roots Music) feat “Si Raja Seruling” Marsius Sitohang.

Adapun musisi dari luar negeri yang pernah tampil di TCWMF adalah Field Players dari Malaysia, Jade School Guzheng Ensemble feat Prof Xiaoxin Xiao dari China dan Daniel Milan Cabrera-Deva Baumbach dari Meksiko. Festival musik ini juga menggandeng talent dan komunitas musik dan budaya di kawasan Danau Toba seperti Community Creative (UNP Padang), Communal Primitive (USU Medan), Ansambel Musik Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, dan Ensambel Gendang Kampung (Unimed Medan).  

Sebagaimana diketahui, Sumatera Utara memang kaya akan potensi pariwisata alam dan budaya. yang masih kurang mendapat perhatian masyarakat nasional dan internasional, seperti Bukit Singgolomg yang biasa dikunjungi untuk melihat keindahan Danau Toba dari atas bukit.

Adapula Kota Parapat yang punya deretan tempat wisata apik, seperti wisata kebun dan sawah di Bukit Indah Simarjarunjung, wisata Bukit Gibeon yang cocok dijadikan tempat camping dan piknik, dan wisata Taman Eden 100 yang terkenal dengan air terjun indah, serta masih banyak lagi.

Di sekitar Danau Toba juga terdapat Desa Wisata Bagot dan Geosite Sipinsur yang punya banyak pohon pinus yang instagenic dan sering dijadikan lokasi photoshoot.

Menghadiri Toba Caldera World Music Festival tidak hanya merasakan keseruan acara musik, tetapi pengunjung juga dimanjakan dengan wisata alam di sekitarnya yang bisa dijelajahi setelah menghadiri festival musik.(Van)