Jakarta,GPriority.com-Nada Nusantara merupakan projek upaya pelestarian musik tradisional yang berhasil menghasilkan karya terbaiknya yakni 3 film documenter, 3 vidio clip, 1 konser musik dan video pembelajaran di penghujung akhir tahun ini.
“Total talent kita ada 162 orang musisi dari 3 kota,” Kata Linda Ochy Produser Nada Nusantara saat penayangan film documenter di FX Sudirman pada Rabu (7/12/2022).
Film dokumenter yang ditayangkan berjudul pertama Mena Musik Amboina (The Ballad from Ambon) di Maluku, Nada-Nada Penting (the Most Important Serenade) di Bali dan Musik Bhumi Sambhara Budhara (Music on the Mountain of Knowledge) di Jawa Tengah.
Menurut Linda alasan dipilihnya ketiga kota tersebut merupakan hasil diskusi dengan tim dan salah satunya mimpi dari Almarhum Gleen Fredly.
“Ini mimpinya Bung Glen pada 2020, ia menitip pesan “city of music” (kota Ambon) harus diangkat,”imbuhnya.
Kepercayaan terhadap pelestarian music tradisional mendapat angin segar dari pemerintah yang sangat berterimakasih atas kerja keras yang telah dilakukan teman-teman dari Nada Nusantara.
“Terutama saya berterima kasih temen-temen, Ridho, Arditho, Nada Nusantara yang sudah bekerja keras dalam projek ini,” ucap Hilmar Farid Dirjen Kemendikbudristek saat Press Conference.
Hasil akhir yang memuaskan, membuat Hilmar takjub dan bangga sehingga menyarankan agar film ini bisa di tampilkan dibioskop sebelum fim dimulai.
“Ketika melihat hasil saya seneng, pada akhirnya ngajak orang lebih tertarik melihat latar belakangnya dan lebih bagus lagi kalau diputar dibioskop sebelum film dimulai. Supaya mereka kenal project-project kaya gini, jadi gak cuma diantara kita aja,” tuturnya.
Ridho Slank yang turut berpartisipasi dalam acara ini khawatir jika tidak di lestarikan budaya akan mati.
“Kekhawatiran saya terhadap kebudayaan di Indonesia terjawab dengan adanya konser ini,” tegas Ridho menutup sambutannya. (Da.Foto.Da)