Samarinda,GPriority.com-Dahulu saat menyusuri sungai Mahakam yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur, masyarakat sering melihat pesut Mahakam.
Mereka terlihat berkejar-kejaran sambil sesekali melompat. Inilah yang kemudian menjadi daya tarik masyarakat saat berkunjung ke Samarinda.
Namun sekarang pesut Mahakam jarang sekali terlihat. Inilah yang membuat masyarakat bertanya-tanya. Guna menjawab kerisauan masyarakat, Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (YK-RASI) melakukan penelitian. Hasilnya sangat mengejutkan karena YK-RASI menyebutkan jumlah pesut Mahakam yang tersisa hingga akhir 2021 ada ada 67 ekor.
“Monitoring ini dilakukan dengan metode yang akurat dengan menempatkan kamera di tempat yang sangat akurat,” jelas Danielle Kreb salah seorang peneliti dari YK-RASI.
Menurut Daniel, punahnya pesut Mahakam disebabkan dengan aktivitas manusia, salah satunya terjerat jaring nelayan. “Tahun lalu saja, ada dua ekor pesut mati karena terperangkap jaring,” jelas Daniel.
Daniel juga mengungkap penyebab lainnya yakni mengonsumsi racun ikan, penyetruman ikan, dan tertabrak kapal-kapal tongkang batu bara.
Hampir punahnya pesut Mahakam membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan SK 49 tahun 2022 mengenai kawasan konservasi di perairan mahakam wilayah hulu ini. ” Dalam SK ini memuat aturan mencari ikan di Sungai Mahakam tanpa mengganggu keberlangsungan hidup pesut, termasuk melibatkan pemerintah pusat dalam melindungi mamalia tersebut, juga diatur,” jelas Daniel.
Daniel yakin hadirnya SK ini bisa melestarikan pesut Mahakam yang hampir punah sehingga masyarakat bisa kembali menyaksikan pesut Mahakam. (Hs.Foto.dok.KKP)