Pesona Motif Batik Cual Pangkal Pinang

Jakarta, GPriority.com-Batik motif Cual merupakan salah satu batik yang menjadi unggulan Kota Pangkal Pinang dalam penyelenggaraan Inacraf 2022.

Menurut Destiani salah satu pelaku usaha dari Pangkal Pinang yang dibawa serta oleh Pemkot Pangkalpinang, motif cual merupakan salah satu batik khas Bangka Belitung yang pada saat ini sudah langka. “ Untuk itulah sebagai pengusaha yang bergerak di bidang fashion, saya berkeinginan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali kepada masyarakat. Sehingga batik motif cual bisa kembali kepermukaan dan dikenal oleh masyarakat ,” ucap Destiani.

Dilansir dari laman iwarebatik.org, motif cual pertama kali ditemukan oleh komunitas Muntok di Bangka Barat pada abad ke-17. Mereka menggunakan motif tersebut dikarenakan adanya permintaan dari pasar yang menginginkan kain tenun yang berbeda dengan lainnya.

Keinginan tersebut segera direspon oleh komunitas Muntok dengan membuat kain tenun berwarna cerah dengan bermotifkan flora dan fauna. Perpaduan flora dan fauna inilah yang membuat komunitas Muntok memberi nama Cual pada tenun buatannya. Mengenai kenapa diberi nama cual hingga saat ini masih menjadi misteri dan belum bisa dijelaskan.

Seiring dengan perkembangan jaman dan adanya keinginan komunitas Muntok agar bisa dipakai sehari-hari oleh masyarakat Bangka sehingga dimodifikasinya menjadi kain batik.

Motif-motif yang unik nan indah tersebut menjadi inspirasi untuk dikembangkan pada kain batik khas Bangka atau biasa disebut Batik Cual.

Destiani dalam kesempatan tersebut menjelaskan, batik cual memiliki filosofi sendiri dalam motifnya. Seperti bunga yang melambangkan kesucian, keanggunan, dan rejeki.Bebek yang melambangkan kesatuan serta motif lainnya.

“ Namun sayangnya karena pengrajinnya masih terbatas, makanya cual hingga saat menjadi barang yang sangat langka. Untuk itulah melalui Inacraf 2022, Pemkot Pangkalpinang berupaya untuk memperkenalkan kembali sekaligus mengajak masyarakat untuk turut serta memproduksinya,” jelas Destiani.

Rini selaku tenaga penyuluh lapangan dari Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan yang ditemui di acara yang sama membenarkan hal tersebut. Bahkan menurut Rini, bukan hanya batik motif cual saja yang diperkenalkan tetapi produk kerajinan lainnya khas Pangkalpinang.

Rini berharap pameran Inacraf yang digelar selama 5 hari (23-27 Mei 2022) bisa membawa berkah bagi pelaku UMKM Pangkalpinang sehingga perekonomian mereka menjadi semakin membaik setelah melewati badai pandemi.(Hs.Foto.Adi)