Jakarta, GPriority.com – Harapan orang tua pastinya menginginkan tumbuh kembang anaknya berlangsung sehat baik secara fisik maupun mental. Tetapi tidak sedikit orang tua di bumi ini justru menghadapi keadaan yang sebaliknya, seperti halnya si buah hati yang terkena autisme.
Merangkum dari berbagai sumber kesehatan, autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan anak yang menyebabkan terganggunya kemampuan komunikasi, sosialisasi, berprilaku, dan belajar. Penyebab pasti dari ASD sendiri belum diketahui, namun pakar kesehatan dan ilmuan sepakat bahwa faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan gangguan ini.
Lingkungan
Dilansir melalui laman resmi hellosehat, untuk faktor lingkungan yang dapat menyebabkan autisme seperti konsumsi obat-obatan tertentu, terinfeksi virus, komplikasi selama kehamilan, ataupun terpapar polusi udara.
Genetik
Masih dari sumber yang sama, gangguan pada gen ini akan memengaruhi perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi sehingga menimbulkan tanda-tanda khas pada anak yang mengalami ASD. Biasanya anak yang mengalami autisme akan terlihat dengan jelas pada usia 2 – 4 tahun.
Lalu apa saja ciri dari anak yang mengidap autisme? Berikut keterangannya yang dirangkum dari berbagai sumber kesehatan:
1.Masalah komunikasi. Anak penderita autisme akan mengalami masalah komunikasi seperti sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa non-verbal seperti menunjuk dan melambai. Hal ini akan berujung pada kesulitan memulai percakapan dan memahami komunikasi yang dimaksud oleh orang lain.
2.Gangguan bersosialisasi. Anak autisme cenderung memiliki dunianya sendiri yang kemudian akan berdampak pada hubungan sosial disekitarnya. Hal ini akan membuat anak autisme tidak dapat responsif terhadap sesuatu disekitarnya. Tak hanya itu, anak autisme juga tidak sensitif terhadap lingkungan bahkan dirinya sendiri.
3.Gangguan perilaku. Tingkah laku anak autisme memang berbeda dari anak lainnya. Mengutip dari laman alodokter, berikut ciri perilaku anak autisme: anak akan marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas, hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu, melakukan tindakan tertentu dilakukan secara berulang (seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan), hanya menyukai objek atau topik tertentu, melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri (seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding), memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku, dan sulit tidur.
Ciri yang sudah jelaskan di atas wajib dipastikan oleh dokter spesialis anak agar tidak salah. Pemeriksaan yang mengikuti aturan profesional akan membantu Anda untuk melakukan berbagai tindakan pengobatan autisme.
Anak autisme tidak selalu buruk, mereka juga memiliki kecerdasan dan kelebihan masing-masing pada bidang tertentu. (Gs)