Bulungan,GPriority.com — Pengembangan Kalimantan Industri Park Indonesia (KIPI) di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan mendorong terciptanya sumber energi terbarukan pertama di Indonesia.
Wilayah kalimantan utara yang memiliki banyak kawasan hutan dianggap sangat mumpuni untuk mengembangkan Kawasan Industri Hijau salah satunya di Indonesia dan mewujudkan sumber energi terbarukan di Indonesia.
Program ini kembali diungkapkan Gubernur Kalimantan Utara Drs.H.Zainal Andi Paliwang MH. saat menjamu krew media Gpriority.co.id – Jakarta, di ruang kerja Gubernur Kaltara, pertengahan Agustus 2022 lalu.
Purnawirawan Polri dengan pangkat Irjend (Pol) ini mengungkapkan, untuk mewujudkan program ini, sudah ada 4 perusahaan besar yang akan berinvestasi dalam program pembangunan kawasan Industri di Kaltara, antaranya ; PT.KIPI, PT. ISI, PT.KPP dan
PT.KIKI. Mereka sedianya akan membangun Pesisir Kaltara, mulai dari Kab.Bulungan dan Malinau.
“Sedianya program pembangunan ini akan dimulai di pesisir Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau, dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pembangunan PLTA ini didukung beberapa sungai besar yaitu, Sungai Mentarang, Pahao, di Kabupaten Malinau dan Sungai Kayan, di Kabupaten Bulungan” terang Pria berdarah Bugis Makassar ini.
Lebih jauh Ia mengatakan, besaran Investasi untuk mewujudkan program ini, setiap perusahaan akan menanam Investasi kurang lebih US $150 Milliar untuk setiap perusahaan atau setara Rp. 1,900 Trilliun.
“Proses pembangunannya sudah dimulai tahun ini (2022 red) dengan meliputi area clearing (pembebasan area), pembangunan dermaga Pelabuhan, untuk program di tahun 2023 akan datang, akan meliputi Pembangunan Infrastruktur, Pekerjaan Konstruksi dan clearing area masih akan dilakukan” ungkapnya lagi.
Pengembangan proyek kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di wilayah Tanah Kuning – Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) disebut sebagai kawasan industri terbesar di dunia, dengan luas 30.000 hektar.
Dengan pembangunan proyek ini, beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, akan memiliki dampak yang sangat berarti, antaranya Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan sebagai Ibu Kota Provinsi.
“Minimal dampak positif yang sangat berpengaruh pada program pembangunan ini adalah, daerah Pelabuhan Seperti Tarakan, Nunukan dan Bulungan akan ramai dikunjungi masyarakat, mulai dari pencari kerja pengusaha, dan pengembang sektor usaha lainnya” terang H.Zainal Andi Paliwang. (Ae)