Pemkab Kutai Timur Bentuk 8 Desa Wisata

Jakarta,GPriority.com – Terkenal akan tambangnya, tidak membuat Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berpuas diri. Inovasi-inovasi pun terus dilakukan termasuk membentuk desa-desa wisata seperti instruksi dari Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Dikutip dari siaran pers yang dikirim Kombik Kemenparekraf, Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan pembangunan desa wisata ini bertujuan untuk mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing.

Setuju dengan ucapan Mas Menteri begitu Sandiaga Salahuddin Uno disapa, Pemkab Kutim dalam hal ini Dinas Pariwisata membentuk desa-desa wisata. “Diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menambah PAD melalui sektor pariwisata,” jelas Dr. H Nurullah, MPd, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur yang diwawancarai melalui WhatsApp pada Jum’at (26/7/2022).

Adapun desa wisata yang tengah dibentuk Kutai Timur adalah Desa Pulau Miang, Desa Sekerat, Desa Benua Baru, Desa Nehes Lia Bing , Desa Singkama,Desa Sanggata Selatan, Desa Miau Baru dan Desa Singa Gembara.

” Ke-8 desa tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan desa wisata,” jelas Nurullah.

Adapun syarat yang dimaksud adalah aksebiltas, budaya,tempat wisata dan infrastruktur.

“Namun tidak menutup kemungkinan desa wisata di Kutai Timur semakin bertambah, karena Dinas Pariwisata Kutai Timur berencana akan menggelar lomba desa pariwisata tingkat Kabupaten.Lomba inilah yang nantinya akan membuat desa-desa wisata di Kutim makin bertambah,karena yang menjadi penilaian adalah kesiapan desa tersebut, jika tidak ada aral melintang, lomba digelar pada bulan November 2022,” jelas Nurullah.

Sambil menunggu lomba digelar, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu ke-8 desa yang dibentuk menjadi desa wisata di Kutai Timur.

1.Desa Wisata Pulau Miang
Di Desa Pulau Miang, Anda bisa menemukan sebuah patung tegak berdiri di dasar laut pulau. Patung berukuran 2 meter itu menggambarkan seseorang yang tengah membaca buku di sebuah kursi dengan panjang sekira 2,5 meter. Dibangun di kedalaman 3 meter di bawah laut. Bahan yang dipakai membuat patung ini menggunakan material semen. Lokasinya berada di sekitar 100 meter sebelah barat Pulau Miang.

“lde patung baca ini diprakarsai dan dibuat oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim untuk lebih menambah daya tarik pengunjung untuk berwisata ke Pulau Miang. Tujuannya sebagailangkah awal untuk melestarikan ekosistemlaut terutama terumbu karang” ungkap Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)Kutim Askar Pelangi.

Selain patung, Anda bisa menyaksikan spot-spot indah lainnya yang terdapat di bawah laut.” Jadi nyesel rasanya kalau ke Pulau Miang tidak melakukan diving sambil membawa kamera,” jelas Askar Pelangi.

Aksesnya yang sangat dekat dengan ibu kota Kutim yakni Sangatta dan bisa ditempuh dengan waktu hanya 3 jam melalui jalur darat membuat Pulau Miang wajib dikunjungi penggemar wisata bawah laut.

2.Desa Wisata Sekerat
Memiliki pantai dan sejumlah spot wisata yang indah, membuat Desa Sekerat yang terletak di Kecamatan Bengalon dijadikan desa wisata oleh Dispar Kutai Timur.

Dari sejumlah spot wisata menarik yang ada desa berpenduduk 3.000 jiwa, pantai sekerat menjadi primadona.Pantai sekerat ini terkenal dengan keindahan pantai, kejernihan airnya, serta pasirnya yang berwarna putih. Pantai ini juga memiliki keindahan alam bawah laut seperti taman laut dan keanekaragaman terumbu karang dan ikan hias yang beranekaragam.

Daya tarik tempat ini adalah adanya pohon nyiur yang tumbuh di pinggir pantai sehingga menambah kesejukan dan keindahan pantai. Sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan pantai dari pinggir pantai serta dapat meilhat pemandangan bukit bebatuan yang terdapat disebelah barat dan timur pantai sekerat. Pantai ini ombaknya relative kecil sehingga aman untuk tempat bermain dan rekreasi serta pengunjung dapat melakukan kegiatan seperti ; memancing, berperahu dan berenang. Tempat ini biasanya ramai pengunjung pada saat hari libur. Fasilitas yang bias digunakan oleh pengunjung adalah warung makan, toilet, tempat peristirahatan, homestay, dan lain-lain.

3.Desa Wisata Benua Baru
Tak kalah dengan dua desa sebelumnya, Benua Baru memiliki spot wisata yang tidak kalah indahnya. Spot yang dimaksud Danau embung yang memiliki perbukitan landai dengan pepohonan yang sangat hijau.

Di sana, Anda bisa menemukan jembatan kayu yang berada di atas danau sepanjang 90 meter.Anda juga dapat menemukan gazebo yang berwarna-warni.

4.Desa Wisata Miau Baru
Sebagai sebuah desa dengan mayoritas penduduk lokal, Desa Wisata Miau Baru memiliki ragam tampilan unik seperti, Gerbang Desa Lekan Maran yang terbuat dari bahan kayu ulin berukir nan kokoh, lumbung padi (lepo parai) yang sangat kaya nuansa ukiran khas Suku Dayak Kayan serta miniatur Lamin Adat yang terletak persis di sebelah Lepo Parai. Selain itu, Lamin Adat yang penuh corak dan warna serta ukiran khas Dayan Kayan, menjadi ciri utama kekhasan budaya setempat.

Di Desa Miau Baru juga terdapat sebuah kompleks pemakaman unik yang kaya akan ukiran motif Dayak Kayan. Keberadaan situs ini juga menciptakan ciri yang hanya dapat ditemukan di desa Miau Baru Kecamatan Kombeng.

Disamping menikmati beragam keunikan seni rupa, Desa Miau Baru juga kaya akan pesona tari. Buktinya, setiap hari minggu (Pukul: 15:00-17:00 Wita), digelar pentas seni tari yang menampilkan eksotisme seni tari Suku Dayak Kayan dan ditarikan oleh para penari dari berbagai Sanggar Tari Desa Miau Baru.

5.Desa Wisata Nehes Lia Bing
Nehes Lia Bing dikenal sebagai salah satu desa yang mayoritas masyarakatnya adalah Suku Dayak Wehea yang berbahasa Wehea. Desa Nehas Liah Bing telah ditetapkan sebagai Desa Budaya dan Konservasi dimana mayoritas masyarakat Nehas Liah Bing masih melaksanakan Adat Wehea.

Dalam satu tahun kalender Desa-Desa Wehea, Desa Nehas Liah Bing memiliki 22 item kegiatan Adat yang umum dan yang dilaksanakan sampai saat ini. Salah satunya, kegiatan LOM PLAI yang merupakan judul prosesi kegiatan adat istiadat saja. Didalam Lom Plai ada kegiatan : Ngesea Egung, Laq Pesyai dan Bob Jengea (acara puncak kegiatan adat wehea). Kegiatan LOM PLAI telah mendapatkan sertifikat sebagai Harta Tak Berbenda dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Desa Nehas Liah Bing memiliki Hutan Lindung Wehea (Long Skung Metguen) yang pengelolaannya oleh lembaga Adat Nehas Liah Bing, gua Maria dan peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan Mulawarman.

6.Desa Wisata Singkama
Sama seperti Desa Wisata Pulau Miang, di Singkama, Anda dapat menemukan spot wisata yang sangat indah diantaranya Pelabuhan Teluk Kaba, Pantai Pasir Putih, Pantai Nipah-Nipah, destinasi wisata nanas, dan sawah.

Camat Sangatta Selatan Hasdiah dalam siaran persnya menjelaskan di,Pelabuhan Teluk Kaba, wisatawan dapat melihat bahkan ikut dalam kegiatan memanen rumput laut dan snorkling menikmati kekayaan hayati bawah lautnya. Pantai Pasir Putih selain memiliki hamparan pasir yang putih juga menyuguhkan pemandangan hutan mangrove.

Pantai Nipah-Nipah yang memiliki daya tarik tersendiri di mana hamparan hutan pinus akan memanjakan mata bagi para wisatawan. Tak hanya itu destinasi wisata nanas dan sawah pun siap dikunjungi oleh wisatawan.

“Dengan banyaknya potensi wisata yang ada di daerahnya membuat Singkama dijuluki sebagai surganya wisata di Kutai Timur,” jelas Hasdiah.

7.Desa Wisata Sanggata Selatan
Di Desa Wisata Selatan, Anda akan menemukan destinasi wisata buatan bernama Agro Wisata Mini Arista. Di sana Anda akan menemukan spot-spot foto yang sangat instagramable seperti gazebo yang sangat unik, persawahan dan juga danau yang dilengkapi dengan permainan anak.

Puas bermain Anda bisa bersantap makanan di Agro Wisata Mini Arista. Bicara harga sangat relatif dan pas dikantong.

Di sana juga ada kegiatan budaya Dayak yang dilaksanakan dalam setiap tahunnya.

8.Desa Singa Gembara
Di Desa Wisata singa Gembara Anda akan menemukan Taman Nasional Kutai yang dihuni oleh para binatang. Tak hanya binatangnya, taman nasional Kutai dikenal juga sebagai taman nasional yang masih menampilkan keasrian hutannya sehingga layak dikunjungi.(Hs.Foto.dok.pribadi)