Jakarta,GPriority.com – Mantan pengurus PSSI sekaligus orang Indonesia satu-satunya yang memiliki lisensi FIFA Security Officer, Nugroho Setiawan menyoroti pandangannya tentang tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam wawancaranya, Nugroho Setiawan menyebut ada tiga poin penting dari terjadinya tragedi Kanjuruhan. Dia mengungkapkan bahwa kejadian tersebut seharusnya dapat dihindari.
“Saya menyesali sekali hal tersebut, karena sebenarnya semua itu bisa dikalkulasi dan diprediksi, kemudian dimitigasi. Ada satu mekanisme yang secara umum di manajemen adalah risk management untuk membuat suatu mitigation plan,” ungkap Nugroho yang saat ini bekerja sebagai Security Officer di Asian Football Confederation (AFC).
“Saya bicara ini secara normatif ya, karena saya tidak ada di lokasi saat itu. Faktor penyebab itu bisa banyak hal. Ada tiga poin dalam penyelenggaraan pertandingan.”
“Yang pertama ada tiga poin dalam penyelenggaraan pertandingan. Yang kedua adalah kondisi infrastruktur, harus dilakukan assessment. Yang ketiga adalah supporter behaviour.”
“Ketiga aspek ini harus tersinkronisasi dan ketika kita melakukan penilaian risiko atau risk assessment, kita akan akan menghasilkan sebuah rencana pengamanan yang disetujui bersama, jadi suatu agreed behaviour and procedure. Nah, sinkronisasi ini mungkin yang tidak terjadi,” jelasnya.
“Mungkin ketika risk assessment dilakukan, kesimpulannya menjadi keputusan yang tidak populer, misalnya pertandingan dilakukan di siang hari, dengan pembatasan jumlah penonton, dan lain-lain. Pasti tidak populer dan tidak memenuhi aspek revenue,” lanjutnya.
“Kalau menurut kultur kita kan ini bukan bottom-up tapi top-down, jadi ya harus dari atas. Mungkin instruksi presiden itu harus diterjemahkan dengan baik dalam rangka menciptakan situasi yang aman, dari atas harus menginisiasikan atau menginstruksikan perbaikan-perbaikan yang di-lead dari atas,” tutup Nugroho.
Dalam karirnya sebagai ‘penyelamat pertandingan’, Nugroho selalu dilibatkan dalam setiap pertandingan dengan intensitas tinggi. Selain itu, ia juga kerap kali memberikan sosialisasi kepada kepolisian tentang cara mengamankan jalannya pertandingan. (Hn.)