Pelayanan Digital Josss, Pemkab Kembangkan Kendari Metaverse

Jakarta, GPriority.com – Melalui acara DTI-CX 2022, Pemkab Kendari melalui Kepala Dinas Kominfo, Fadlil Suparman berharap semua elemen yang terkait dengan tranformasi digital dapat lebih bersatu menyamakan persepsi terkait hal tersebut, utamanya dalam hal pelayanan publik.

Hal ini disampaikan Kadis Kominfo saat mengikuti DTI-CX 2022 di Jakarta Covention Center, pada 3 Agustus 2022. Ia menjelaskan saat ini di daerah, khususnya Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sedang berfokus pada transformasi digital di bidang pelayanan publik.

Menurutnya Kota Kendari menjadi daerah yang cukup baik dalam menerapkan digitalisasi pelayanan publik. Kadis Kominfo juga mengungkapkan Walikota. H. Sulkarnain Kadir, SE., ME., sedang mengembangkan Kendari Metaverse.

Kendari Metaverse merupakan program digital, dimana masyarakat nantinya tidak perlu datang langsung untuk mengurus administrasi di pemerintahan. Termasuk di dalamnya akan ada berbagai layanan kependudukan.

Rencananya, Kendari Metaverse akan dipamerkan dalam acara APEKSI yang akan berlangsung di Kota Padang pada 20 Agustus mendatang.

Selain program Kendari Metaverse, digitalisasi juga dilakukan dengan menciptakan berbagai aplikasi android dan pengalihan pelayanan administrasi pemerintahan ke sistem online.

“Kami juga sekarang ini pelayanan sudah kebanyakan tanpa tatap muka, sehingga bisa menghindari adanya gratifikasi, suap, apa pungli, semua dan itu sangat memudahkan masyarakat.” Ungkap Kadis Kominfo Fadlil Suparman.

Untuk memenuhi tujuan itu, Wali Kota Kendari membuat aplikasi bernama New Laika untuk membantu masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan sekaligus mencegah pungli.

 “Jadi kita mencoba pelan-pelan. Ini sudah berjalan 6 bulan. Alhamdulillah respon masyarakat juga sudah sangat baik.”

Selain program Kendari Metaverse dan pelayanan online, upaya Kota Kendari dalam transformasi digital dan peningkatan infrastruktur IT adalah melalui pembangunan menara BTS di Kota Kendari yang telah mencapai lebih dari 200 unit.

Meski demikian, Fadlil Suparman mengaku masih terdapat kendala, seperti masalah jaringan internet dan kurangnya SDM. Beberapa daerah di Kota Kendari masih termasuk daerah blankspot.

“Kalau kami lihat ada 8 titik di kota Kendari. Salah satunya di Kelurahan Abeli Dalam. Utamanya di kelurahan yang di pinggir wilayah Kota Kendari. Kalau wilayah dalam Kota Kendari Alhamdulillah.”

“Sebenarnya kami juga ada tempat wisata di sana, Kebun Raya. Itu dari sisi jaringan internet masih terbatas, agak kurang.”

“Kami sudah memohon ke Kementerian Kominfo untuk bantuan tower BTS. Mudah-mudahan ada respon.”

Kadis Kominfo Fadlil Suparman berharap melalui momen penyelenggaraan DTI-CX 2022, semua daerah di Indonesia dapat belajar mengenai bentuk transformasi digital yang diharapkan pemerintah. Agar bisa mempermudah pelayanan publik. (Vn)