Pahami Masalah Mental Anda dengan Baik, Jangan Self Diagnosis

Jakarta, GPriority.com – Pernahkah Anda berpikir atau bahkan mengakui kalau diri Anda terkena bipolar hanya karena mood selalu berubah tanpa konsultasi dengan ahli? Atau berpikir bahwa Anda mengidap depresi karena melami gangguan kecemasan yang hebat karena suatu masalah?

Jika ya, maka Anda telah melakukan self diagnosis. Self diagnosis adalah situasi dimana seseorang mendiagnosis diri sendiri melalui informasi yang diperoleh secara mandiri.

Semua perasaan seperti mood swing, marah, sedih, atau bahkan stress bisa jadi bentuk rekasi normal bukan mengacu pada gangguan mental. Hal ini kerap dijelaskan oleh psikiater dr. Ida Rochmawati melalui postingan pada 7 Juni 2022 di Instagram @newidapsikiater, beliau menuliskan perlunya mengenali kondisi mental dan jangan buru-buru mendiagnosa diri sendiri.

Beliau juga megajak netizen untuk memahami secara seksama perbedaan gangguan mental dan sehat mental menurut WHO, hingga memberikan suatu pemahaman akhir mengenai kesehatan mental.

“Jadi kesehatan mental terkait dengan aspek pikiran, perasaan, perulaku, dan bisa bermanifestasi sebagai keluhan fisik,” tulisnya.

Ada beberapa tanda yang dituliskan oleh dokter Ida menganai sikap diri yang mengarah pada gejala gangguan mental, seperti:
1.Kelelahan sepanjang hari tidak signifikan dengan aktivitas fisik.
2.Gangguan tidur (kualitas tidur tidak baik, bangun tidak segar).
3.Sulit fokus/mudah lupa.
4.Mood sering berubah-ubah.
5.Ada ide menyakiti diri.
6.Perasaan lebih sensitif (mudah sedih, marah, tersinggung)
7.Beragam keluhan fisik yang samar (sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, dada berdebar, nafas pendek, dan lainnya).
8.Sering cemas, sedih, panik berlebihan.
9.Ada halusinasi dengar atau curiga yang tidak logis tapi nyata.

“Sampaikan hal ini pada orang dekatmu akan kondisimu. Bila hal itu mengganggu fungsi peran, fungsi sosial, dan kualitas hidupmu, sebaiknya mencari pertolongan ke profesional,” tulis psikiater asal Yogyakarta dalam memberikan saran kepada netizen melalui dua carousel terakhir.

Di era teknologi informasi saat ini memang mempermudah Anda memperoleh informasi kesehatan. Namun bila Anda sampai mendiagnosis kesehatan pribadi berdasarkan informasi yang dicari secara mandiri tidak dapat dikatan sebagai tindakan yang benar.

Dilansir melalui laman resmi alodokter, self diagnosis dapat mengakibatkan beberapa hal yang memperburuk keadaan pribadi yaitu salah diagnosis, salah penanganan, serta kesehatan yang lebih parah.

Untuk itu bila merasa memiliki gangguan kesehatan mental segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh ahli psikologi seperti yang di sarankan oleh dr. Ida Rochmawati ya. (Gs)