Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : Freepik
Jakarta, GPriority.co.id – Sebuah keluarga di dalamnya terdiri dari Ayah sebagai kepala keluarga, Ibu dan Anak-Anak. Semua orang tentu ingin memiliki keluarga yang harmonis. Orang tua ingin anak-anak bersikap manis begitu pun sebaliknya anak ingin memiliki orang tua yang bijaksana.
Kenyataannya di lapangan satu keluarga pasti ada konflik, entah itu dari perilaku anak atau dari orang tua itu sendiri. Akibatnya keluarga harmonis jauh dari harapan. Salah satu pemicunya adalah sikap toxic yang diterapkan orang tua dalam hal pengasuhan.
Toxic Parent sendiri merupakan perilaku orang tua yang secara konsisten menyebabkan rasa takut, bersalah, atau penerapan kewajiban khusus terhadap anak- anaknya.
Meskipun alasannya demi kebaikan anak. Secara sadar dan tidak, perlakuan orang tua mempengaruhi perilaku anak. Apalagi sikap toxic parent dilakukan secara terang – terangan diikuti sikap buruk orang tua yang diakibatkan tanpa ada rasa bersalah dan kata maaf.
Sebagai informasi, perilaku orang tua pengasuhan toxic parent cenderung :
Self-absorbed
Sikap lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. Mengabaikan kepentingan keluarga dan anak-anaknya. Sehingga kurang adanya empati.
Bersikap Kaku
Perilaku yang tidak mau mendengar pendapat orang lain, selalu mau dianggap benar, memaksakan kehendaknya sendiri meskipun perilaku tersebut tidak benar, dan menyakiti keluarganya.
Mudah Tersinggung
Sikap yang sangat sensitif terhadap kritikan, sehingga tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol emosinya. Dapat dan melakukan tindakan di luar kendali.
Emosional
Beberapa orangtua toxic juga tidak bisa mengontrol emosi, temperamen yang meledak-ledak. Tindakan-tindakan yang dilakukan sering diluar prediksi, dramatis agresif, liar, dan terkesan kejam.
Manipulatif
Sikap lain yang dimiliki toxic parent adalah manipulatif. Melakukan berbagai hal untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Prilaku seperti ini membuat keluarga, anak dan istri merasa bersalah. Sehingga tercipta keretakan dan tidak adanya keharmonisan, karena saling menyalakan.
Kasar
Dari semua karakteristik dari toxic parent, sifat kasar sangat berbahaya. Kasar dalam berkomunikasi seperti berteriak dan menjerit termasuk pelecehan verbal.
Pengontrol dan Pengatur
Selain sifat-sifat diatas dimiliki toxic parent, juga memiliki sikap pengontrol dan pengatur. Semua kendali harus berjalan sesuai keinginannya. Pendapatnya harus dianggap benar tidak boleh dibantah.
Otoriter diterapkan dalam keluarga membuat semua penghuni keluarga tertekan dan berasa tidak nyaman.
Celakanya meskipun semua sikap tersebut negatif, tetap seorang toxic parent merasa benar dan tidak pernah mau disalahkan. Dari penjelasan tersebut ada baiknya orang tua harus menghindari perilaku toxic. Bagaimanapun orang tua ialah teladan bagi anak-anaknya.