Surabaya, Gpriority.com – Dihadapan lebih dari seribu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta dukungan hilirisasi agar Indonesia menjadi negara Maju.
Dalam orasi ilmiahnya di ITS Surabaya pada selasa (4/10) Menteri Bahlil menyampaikan bahwa hilirisasi sebagai instrumen negara berkembang untuk menjadi negara maju dan merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara. Menurutnya pemerintah berupaya serius untuk mendorong hilirisasi dalam penciptaan nilai tambah sumber daya alam, seperti contohnya melalui pembangunan smelter tembaga oleh PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur yang pembangunannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2021 lalu.
“Kita juga hadapi gugatan larangan nikel di WTO . kita juga inisiasi Kopendium Bali dalam TIMM G20 kemarin agar negara-negara G20 sepakat pentingnya hilirisasi untuk mendorong nilai tambah. Kita harus dorong agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara tujuan wisata. Dengan hiliriasi ini Indonesia semakin disegani,” ujarnya. Ditambahkannya, hilirisasi merupakan upaya yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara.
Orasi Ilmiah : Transformasi Ekonomi Melalui Hilirasi dengan Kearifan Lokal ini adalah yang pertama dilaksanakan dari rangkaian kunjungan ke 7 perguruan tinggi untuk menyebarkan semangat transformasi ekonomi melalui hilirisasi dengan kearifan lokal. Hadir menjadi pembicara dalam kesempatan ini juga Chairman of The Board & CEO Freeport Mc Moran, Richard C. Adkerson. Di kesempatan ini pula dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan ITS serta Nota Kesepahaman antara PT Freeport Indonesia dengan ITS. (PS/dbs)