Menko PMK Ajak Pemerintah Daerah Bangun SDM Produktif

Jakarta,GPriority.com-Kebijakan pemerintah dalam pembangunan manusia dan kebudayaan diarahkan pada pembangunan manusia yang luhur, berkualitas dan unggul.

Hal itulah yang dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy dalam acara kick off BRIDA, Rabu (20/4/2022) di Gedung BRIN, Jakarta.

Untuk mewujudkan SDM manusia yang luhur, berkualitas dan unggul, Menko PMK mengajak kepada seluruh pemerintah daerah untuk menggencarkan pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Muhadjir dalam kesempatan tersebut juga meminta agar kurikulum merdeka belajar bisa diterapkan diseluruh daerah, karena bagus untuk mengangkat SDM di Indonesia. ” Jujur saja, salah satu alasan Presiden Jokowi meminta Kemendikbudristek menggelar kurikulum merdeka belajar agar masyarakat yang tidak mampu bisa menikmati pendidikan,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Muhadjir,” Kita juga sedang proses menuju bonus demografi, sehingga tahun 2024 kita sudah harus membangun SDM produktif. Usia produktif belum tentu bisa menjadi SDM produktif.”

Momentum bonus demografi menurut Muhadjir bisa dimanfaatkan untuk melakukan penilaian apakah kita sudah pantas dianggap sebagai negara yang maju atau hanya bergerak di tempat termasuk dalam hal pendapatan.” Dan itu harus dihindari oleh semua negara, karena harus menunggu sekian tahun untuk menuju bonus demografi,”.

Muhadjir juga mengatakan bahwa Indonesia harus meniru Jepang dalam pemanfaatan bonus demografi. Karena Jepang berhasil memanfaatkan bonus demografi.” Ini bisa terlihat dari generasi muda yang produktif sibuk dengan profesi pekerjaan dan tidak ingin memperbanyak jumlah anak sehingga bisa maju. Ini sudah menjadi umum dinegara maju,” jelasnya.

” Namun untuk Indonesia untuk saat ini sangat berat untuk mendapatkan bonus demografi, karena harus meningkatkan SDM unggul yang produktif, yang didukung lapangan kerja yang memadai. Maka kita harus menyiapkan lapangan kerja seluas-luasnya, karena bisa menyiapkan tenaga yang bagus dan angkatan kerja kita 141 juta dan 9 juta menganggur sementara dalam setiap tahun 1 juta 300 pertahun tamanatan perguruan tinggi dan smA 1,600.Untuk itulah kalau hanya 3 juta lapangan kerja pertahun maka akan menghadapi masalah pelik,” kata Muhadjir.

Muhadjir sendiri mengatakan pada saat ini pemerintah terus menggenjot investasi. Dengan adanya investasi maka otomatis peluang lapangan pekerjaan menjadi lebih terbuka lebar.

Berbicara riset, Muhadjir menilai sangat penting untuk itulah BRIN membentuk BRIDA.” Dibentuknya BRIDA agar daerah siap menata melakukan transformasi dalam rangka menyongsong kemajuan daerah,” ucapnya.

Menutup sambutannya, Muhadjir mengajak Pemerintah Daerah untuk membangun passion terhadap riset.” Karena mengambil keputusan berbasis riset insya Allah tingkat kemujarabannya akan jauh lebih nendang daripada institusi saja. Saya menghargai instuisi tapi kalau dilengkapi riset akan lebih manjur,” tutupnya.(Hs.Foto.Hs)