Mengenal Sejarah dan Bangunan Benteng Kota Janji Ternate

Jakarta,GPriority.com – Sebagai salah satu wilayah bekas jajahan, Provinsi Maluku khususnya Ternate memiliki berbagai macam peninggalan bersejarah zaman penjajahan seperti benteng-benteng.

Benteng-benteng di Ternate disinyalir telah ada sejak zaman penjajahan bangsa Portugis, penjajah pertama yang menginjakkan kakinya di Nusantara. Benteng-benteng tersebut telah banyak melalui pemugaran dari penguasa sebelumnya. Salah satu benteng yang terkenal adalah Benteng Kota Janji.

Benteng Kota Janji atau Benteng Santo Pedro adalah benteng buatan bangsa Portugis yang berdiri kokoh di atas ketinggian 50 mdpl di Jalan Ngade, Dusun Laguna, Desa Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Mulanya, Benteng Kota Janji diberi nama Fort San Jao oleh Gubernur Portugis, Antonio de Brito pada tahun 1532. Namun karena insiden pengkhianatan Gubernur Portugis yang membunuh Sultan Khairun dari Kesultanan Ternate di Benteng Kastela, Portugis keluar dari Pulau Ternate.

Setelah kekalahan Portugis, benteng ini kemudian dikuasai pasukan Spanyol yang dipimpin oleh Gubernur Don Pedro de Acuna pada tahun 1606. Gubernur Pedro bersama pasukannya memulai kembali pembangunan benteng yang sempat terbengkalai ini.

Setelah selesai, nama Benteng San Jao diubah menjadi Benteng Santo Pedro e Paulo. Perubahan nama tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas jasa Gubernur Pedro. Mereka mendarat dari Filipina dan menggunakan benteng ini sebagai basis militer bangsa Spanyol kala itu.

Benteng Kota Janji berbentuk segi empat dengan panjang 28 meter dan lebar 26 meter dan di setiap sudutnya dilengkapi dengan bastion. Di tengahnya terdapat lubang dengan tangga dan kolam yang berada di sebelah timur. Sementara dindingnya tersusun dari batu andesit, batu karang dan batu kapur. (Hn.Foto.dok.pribadi)