Lomba 17 Agustus dari Tempo Dulu Hingga Kini Tetap Ada

Jakarta, GPriority.com Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tidak pernah gagal membangkitkan antusiasme masyarakat Indonesia untuk turut memeriahkan. Berbagai acara lomba menjadi agenda utama tiap tanggal 17 Agustus dari tahun ke tahun.

Sejak Indonesia merdeka, lomba 17 Agustus sudah dilakukan hingga menyebar ke berbagai daerah. Bahkan lomba di daerah sendiri juga memiliki ciri khas masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, lomba-lomba tersebut berinovasi dan tetap dilestarikan hingga menjadi budaya turun-temurun untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.

Berikut adalah daftar lomba yang sudah ada sejak tempo dulu yang dilansir melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan sumber lainnya:

  1. Lomba Sampan Layar, Batam (Sejak Tahun 1965)
    Lomba sampan layar rutin dilakukan masyarakat Batam untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan. Lomba ini sudah dilakukan sejak tahun 1965. Seperti namanya, akan banyak sampan warna-warni yang mengapung di laut. Masyarakat Batam sangat antusias pada perlombaan ini, bahkan masyarakat mancanegara juga tak jarang ikut serta perlombaan ini.
  2. Lomba Dayung, Banjarmasin (Sejak Tahun 1924)
    Lomba dayung perahu naga menjadi agenda yang dinantikan masyarakat tiap perayaan HUT RI. Pastinya Sungai Martapura akan ramai oleh masyarakat yang ingin menyaksikan dan juga ikut serta dalam perlombaan. Peserta perlombaan ini bukan hanya dari warga setempat saja, tetapi juga ada warga provinsi tetangga. Perlombaan ini sudah dilakukan sejak 1924.
  3. Obor Estafet, Semarang (Sejak 30 Tahun Lalu atau sekitar Tahun 1992)
    Lomba obor estafet di Semarang menjadi ajang perlombaan spesial karena pesertanya terdiri dari para atlet terbaik Semarang. Sudah 30 tahun lamanya lomba ini rutin diadakan tiap perayaan hari kemerdekaan. Obor menjadi simbol semangat para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
  4. Pacu Kude, Aceh (Sejak Tahun 1956)
    Tradisi pacu kude sebenarnya permainan rakyat sejak zaman Kolonial Belanda pasca panen. Namun tahun 1956, tradisi ini diambil alih pemerintahan setempat. Sejak saat itulah permainan ini dianggap sebagai simbol perjuangan masyarakat mendapatkan kemerdekaan. Hingga saat ini, pacu kude terus dilakukan dan digalakan tiap tanggal 17 Agustus.
  5. Lomba Makan Kerupuk (Sejak Tahun 1950an)
    Konon, lomba makan kerupuk sudah dilakukan sejak tahun 1950an. Lomba makan kerupuk seperti lomba wajib saat perayaan HUT RI. Karena tiap darah juga melakukan lomba ini pada 17 Agustus. Metodenya pun serupa, peserta tidak boleh memegang kerupuk yang di gantungkan di hadapannya, peserta harus menghabiskan kerupuk tersebut dengan cepat agar menjadi juara. Mungkin ada perbedaan pada kerupuknya, ada yang diberi tambahan kecap ataupun garam agar acara lebih meriah. Namun secara teknis perlombaan ini sama.
  6. Lomba Balap Karung (Sejak Zaman Belanda)
    Balap karung merupakan perlombaan adu kecepatan dengan melompat sambil menggunakan karung goni. Konon permainan ini dulunya sering dimainkan oleh anak-anak usia 6-12 tahun di acara perayaan sekolah-sekolah Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, permainan ini turut dimainkan oleh orang dewasa.
  7. Sepakbola Durian, Kebumen
    Cukup ekstrim tapi tetap dilakukan tiap tahunnya. Sepakbola durian menjadi perlombaan yang ditunggu-tunggu warga Kebumen. Karena tingkat bahayanya ini, peserta yang ikut tidak boleh sembarangan. Hanya diperuntukkan anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual.

Itulah lomba-lomba yang sejak tempo dulu masih ada hingga saat ini. Banyak nilai moral melalui berbagi lomba 17 Agustus, untuk itu sebagai masyarakat Indonesia wajib melestarikannya agar nilai-nilai tersebut dapat memberikan pengaruh positif pada generasi selanjutnya. (Gs)