Jakarta, GPriority.com- 1 Muharram ditetapkan sebagai tahun baru Islam atau disebut dengan tahun baru hijriyah. Perayaan tahun baru Islam merupakan hal penting bagi umat muslim. Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan tahun baru Islam? Berikut ulasannya.
Tahun baru Islam adalah peringatan pergantian tahun dalam hitungan kalender hijriyah atau kalender Islam. Hitungan penanggalan kalender hijriyah (Islam) berbeda dengan kalender masehi (kalender umum). Kalender hijriyah ditentukan berdasarkan siklus bulan mengelilingi bumi.
Untuk sejarah peringatan 1 Muharram sendiri mula pada saat kepemimpinan Sayyidina Umar menjabat sebagai khalifah. Merangkum dari buku Sejarah Pembentukan Kalender Hijriyah oleh Ahmad Sarawat, alasan pembentukan kalender hijriyah adalah untuk kelancaran sistem kenegaraan pada masa itu.
Sayyidina Umar kala itu mendapatkan surat tanpa tanggal dan tahun dari salah satu gubernurnya yang bernama Abu Musa Al Asy’ari. Beliau mengadu pada Sayyidina Umar bahwa ia merasa kebingungan, lantaran banyak sekali surat yang ditujukan pada Sayyidina Umar datang padanya (Abu Musa Al Asy’ari).
Sekian banyak surat yang masuk, tidak ada surat yang memiliki keterangan tanggal yang jelas, sehingga membuatnya bingung mana surat lama dan surat yang baru. Oleh karena itu Abu Musa Al Asy’ari menyarankan pada Sayyidina Umar untuk membuat sebuah penanggalan agar tidak terjadi kebingungan diantara pada gubernur-gubernurnya.
Mendapat aduan tersebut, Sayyidina Umar langsung memanggil para sahabatnya untuk berdiskusi merumuskan hal ini. Perdebatan muncul saat penetapan tahun pertama, ada yang mengusulkan tahun pertama dimulai pada tahun Gajah (dimana Nabi lahir), ada juga yang mengusulkan saat Nabi menerima wahyu pertama, ada usul lainnya saat Nabi wafat, dan juga ada opsi saat Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari beberapa opsi tersebut, pada akhirnya Sayyidina Umar memutuskan dan disepakati bersama bahwa hari hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah sebagai awal tahun baru Islam.
Setelah penentuan tahun, para sahabat dan Sayyidina Umar melanjutkan penentuan bulan. Ada yang berpendapat bahwa bulan dimana Rasulullah hijrah adalah di bulan Rabi’al Awal, jadi bulan tersebutlah yang cocok untuk ditetapkan sebagai bulan pertama. Tetapi Sayyidina Umar justru memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama untuk susunan tahun hijriyah.
Pemilihan bulan Muharram ini didasari oleh usulan Sayyidina Ustman, selain itu Sayyidina Umar juga memiliki alasan lain yaitu meskipun hijrah Nabi terjadi di Rabi’al Awal, tapi permulaan hijrah justru terjadi di bulan Muharram.
Rencana hijrah Rasul didasari oleh baiat dari para sahabat-sahabat Rasul yang terjadi akhir bulan Dzulhijjah dan setelah itu diawali bulan Muharram. Hingga semangat baiat tersebut mengantarkan kaum muslim untuk berhijrah. Maka penentuan awal bulan jatuh pada bulan Muharram dan disebagai tanggal pasti tahun baru Islam yaitu 1 Muharram.
Untuk penetapan tahun baru Islam 2022 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022, menetapkan tanggal 30 Juli 2022 menjadi hari peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah. (Gs.Foto.dok.GP)