Jakarta,GPriority.com– Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam rapat pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 menyatakan bahwa pemilihan topik kecakapan dan literasi digital merupakan konsekuensi dari pembangunan infrastruktur digital yang sudah tersedia.
Pemerintah membahas isu tersebut dalam pertemuan yang diadakan di Yogyakarta pada hari Kamis, (19/5/2022). Pemerintah secara gamblang menyatakan ingin mendapatkan pandangan terkait pemanfaatan akses digital secara positif untuk mendukung produktivitas.
Kecakapan digital diyakini bisa memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat dalam hal ekonomi digital. Oleh karena itu, setiap negara perlu memiliki indikator untuk mengukur keterampilan dan literasi digital.
Pemerintah Indonesia juga mendorong agar perangkat pengukuran ini bisa memberikan penilaian yang komprehensif untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi digital kedepannya.
Literasi digital juga diperlukan oleh masyarakat untuk terhindar dari berita palsu atau hoax. Berita hoax yang beredar di media sosial membuat masyarakat menjadi kesusahan dan kesulitan untuk menemukan informasi asli dari suatu peristiwa. Untuk menghindari agar tidak tertipu berita hoax, berikut cara mengetahuinya:
- Jika dapat headline atau link berita cari tahu dulu asal usul berita tersebut. Cari media dan kata kuncinya untuk mencari lebih banyak informasi yang terkait dengan berita tersebut.
- Jangan mudah percaya dengan judul yang provokatif karena biasanya judul tersebut hanya dibuat untuk menghasut dan menarik perhatian saja.
- Perhatikan keaslian foto dan vidio dalam menerima berita hoax.
- Jangan langsung percaya kemudian langsung disebarkan ke orang lain sebelum mengecek hal-hal yang sudah disebutkan.
- Langsung adukan ke Polisi Siber atau Kemenkominfo apablia mendapatkan berita dan informasi bohong atau hoax. (Hn.Kemenkominfo)