Kenali Kondisi Mastitis yang Diidap Ria Ricis

Jakarta, GPriority.com – Baru-baru ini Youtuber Ria Ricis mengunggah video melalui channel Youtube pribadinya. Dalam video tersebut Ria Ricis membagikan pengalaman tentang kondisinya yang pernah menderita mastitis.

Masitis merupakan gangguan yang kerap dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini berupa peradangan pada jaringan payudara sehingga menyebabkan proses pemberian ASI kepada bayi terganggu.

Lantas, apakah penyakit mastitis itu dan bagaimana mengenali gejalanya?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeris pada payudara sehingga membuat ibu menyusui seringkali tidak nyaman dan kesulitan saat memberi ASI.

Gejala Mastitis
Mastitis yang terjadi pada masa menyusui umumnya terjadi pada salah satu payudara saja dan tidak dapat diprediksi. Sebagai gejala awal, penderita mastitis biasanya akan menderita flu atau demam ataupun keduanya secara bersamaan.

Namun, gejala yang disebutkan tersebut tidak selalu muncul yang menyebabkan penderita mengalami mastitis secara tiba-tiba. Penderita mastitis dengan atau tanpa gejala awal selanjutnya akan merasakan tanda-tanda berupa:

Payudara sering terasa gatal dan muncul memar berwarna kemerahan
Perih saat menyusui
Muncul benjolan menyakitkan
Salah satu payudara berukuran lebih besar

Keluar cairan berwarna kekuningan seperti nanah dari puting susu.
Mudah lelah yang berlebihan
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher

Penyebab Mastitis
Infeksi pada payudara bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Baik karena infeksi yang menyerang saluran payudara maupun tanpa infeksi. Pada payudara yang terkena infeksi, biasanya akan tampak membengkak, berwarna kemerahan, dan muncul rasa nyeri.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan mastitis:

1.Infeksi Bakteri
Infeksi terjadi karena bakteri penyebab mastitis masuk ke jaringan payudara akibat kulit pada areola atau area sekitar puting mengalami kerusakan. Begitupula dengan ASI yang tersumbat di dalam saluran susu juga dapat mengakibatkan infeksi.

Luka pada area puting maupun saluran air susu menjadi celah bagi masuknya bakteri Staphylococcus dan Streptococcus agalactiae. Bakteri ini berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara.

2.Saluran ASI Tersumbat
Mastitis tanpa infeksi bakteri bisa disebabkan oleh saluran ASI yang tersumbat. Penyumbatan saluran susu di payudara itu disebabkan adanya penumpukkan atau pengendapan sisa ASI.

Penumpukan jumlah ASI yang semakin banyak sangat berisiko menimbulkan peradangan. Penumpukan ASI memungkinkan timbulnya tekanan secara tidak langsung. Sehingga memaksa ASI untuk masuk ke dalam saluran yang tersumbat.

Selain penyebab di atas, beberapa faktor ini seperti luka pada puting payudara dan kelelahan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya mastitis.

Faktor-faktor lainnya yang bisa menyebabkan mastitis terjadi ketika bayi hanya mau menyusu pada satu payudara, penggunaan bra yang terlalu ketat, memiliki kebiasaan merokok, dan kondisi ibu yang kekurangan gizi.

Selain itu, frekuensi menyusui yang tidak teratur, penggunaan implan payudara, masalah pada bayi berupa kelainan pada lidah (tongue-tied), serta ibu yang memiliki riwayat mastitis juga bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini.

Dalam mengenali penyebab mastitis, memastikan kondisi Ibu yang tengah menyusui sejak awal juga sangat penting. Sebab mastitis juga bisa disebabkan oleh sistem imun yang lemah karena mengidap penyakit tertentu.

Misalnya pada wanita yang menderita diabetes, AIDS, penyakit kronis, maupun gangguan pada sistem kekebalan tubuh

Menangani Mastitis
Seseorang bisa diketahui secara pasti menderita mastitis melalui diagnosa dokter. Pemeriksaan berupa tes darah, analisis ASI, atau sampel bakteri dari mulut bayi juga dilakukan tergantung kebutuhan.

Setelah dokter memastikan tingkat keparahan mastitis pada pasien, barulah diberikan sejumlah rekomendasi perawatan. Termasuk dengan menggunakan obat-obatan.

Namun, cara paling efektif menghilangkan mastitis adalah dengan tetap menyusui langsung dari payudara. Meski terasa sakit, namun memilih berhenti menyusui justru akan memperburuk mastitis.

Hal penting yang perlu diperhatikan selama proses menyusui dalam kondisi ini adalah memastikan posisi mulut bayi melekat dengan benar pada payudara. Saat menyusui, upayakan ibu dalam posisi yang nyaman.

Kemudian pijat payudara dengan lembut saat menyusui. Ini dilakukan untuk memperlancar ASI keluar. Kompres payudara dengan air hangat atau mandi dengan air hangat.

Selain membantu menghilangkan rasa sakit, langkah ini juga membuat payudara jadi lebih lunak, sehingga ASI bisa mengalir lebih lancar.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah selama mengalami mastitis, penderita sebaiknya tidak menggunakan bra yang terlalu ketat, serta tidak terlalu lelah dan banyak minum air.

Pengobatan dengan Obat-Obatan
Pada kondisi yang agak parah, cara-cara di atas mungkin tidak mampu mengurangi gejala mastitis, sehingga diperlukan penanganan medis menggunakan obat-obatan.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri sekaligus obat-obatan untuk meredakan nyeri dan mengurangi keparahan.

Untuk menghindari komplikasi dan risiko buruk pada penderita mastitis, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami tanda atau gejala mastitis. (Vn)