Jakarta,GPriority.com-Setelah melakukan MoU dengan perusahaan Malaysia, Kementerian PPN/Bappenas segera mengundang beberapa pemerintah daerah untuk melakukan MoU dengan perusahaan tersebut terkait penanaman dan produksi kenaf.
Lantas apa sih kenaf tersebut dan kenapa Bappenas mau membudidayakannya di Indonesia? Menurut Galuh salah seorang petani Kenaf asal Cirebon yang diwawancarai melalui akun medsos pada Minggu (21/3/2022) Kenaf merupakan tanaman penghasil serat alam yang memiliki banyak produk diversifikasi dengan nilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan.
Kontribusi kenaf terhadap lingkungan juga dikenal melalui kemampuannya yang tinggi dalam menyerap karbondioksida. Karbondioksida (CO2) adalah gas penyumbang efek rumah kaca utama yang sebagiannya dihasilkan secara antropogenik.
Penyimpanan karbon oleh tanaman menjadi salah satu langkah paling penting dalam mitigasi gas rumah kaca. Tingginya absorbsi karbondioksida oleh kenaf dipengaruhi oleh laju fotosintesis yang tinggi, meskipun kenaf termasuk dalam tumbuhan C3. Laju fotosintesis kenaf didukung oleh aktivitas RuBP karboksilase, konduktansi stomata, dan hasil biomasa tanaman yang tinggi. Laju fotosintesis kenaf mencapai 3-8 kali lebih tinggi dibandingkan pohon dan tanaman C3 lainnya. Berdasarkan biomasa yang dihasilkan, kenaf siap panen umur 4-5 bulan menyimpan 2,9-12,1 ton C/ha atau menyerap 21-89 ton CO2/ha/tahun tergantung pada manajemen agronomi dan kondisi lingkungannya.
“Dengan luas lahan kenaf di Indonesia saat ini kurang lebih 3000 ha berdasarkan situs resmi kementan, maka serapan CO2 per tahun mencapai 63-267 ribu ton. Selain sebagai penyimpan karbon dalam waktu lama, beberapa produk diversifikasi kenaf seperti interior dan komponen mobil, peredam suara, serta pulp dan kertas juga turut berkontribusi mengurangi emisi CO2 melalui penghematan energi, serta mengurangi laju deforestasi dan emisi gas berbahaya lainnya,” jelasnya.
Lantas bagaimana menanamnya? Galuh menjelaskan bahwa Kenaf ini sangat cocok ditanam dirawa. Tujuannya agar mencegah eceng gondok untuk berkembang biak dan menyebabkan air di rawa menjadi kotor.
” Menanam kenaf juga tidak sulit tinggal ditaburkan bibitnya maka tanaman tersebut akan tumbuh dengan sendirinya. Namun jangan lupa setelah usianya menginjak 2 bulan wajib diberikan pupuk urea agar tidak menguning.
Tanaman kenaf bisa dibilang minim penyakit. Namun, terkadang kenaf diserang hama kutu. Biasanya, kutu dari tanaman kacang. Jika kacang sudah tidak ada, kutu berpindah ke tanaman kenaf. Untuk mengatasinya, kenaf cukup disemprot insektisida. Untuk jarak tanam, tergantung kondisi tanahnya. Jika tanahnya subur, jarak tanam kenaf 20 centimeter (cm) x 50 cm dengan satu tanaman setiap lubang.
Sementara, jika tanah kurang subur, jarak tanam dibuat agak sempit, yakni 20 cm x 30 cm. Pebudidaya lain, Samsul Rusli di Samarinda, mengatakan sebelum menanam kenaf, lahan harus dibersihkan dulu dari gulma. Tanah juga harus diolah dulu sehingga menjadi gembur.
Galuh memanen kenaf dengan cara memotong batangnya. Batang kenaf dibersihkan dari daun yang menempel. Penyerataan dilakukan setelah batang direndam selama sebulan. “Serat harus dijemur dulu sebelum ditimbang dan dijual,” tuturnya.(Hs.Foto.dok.pribadi)
One thought on “Kenaf, Tanaman Rawa yang Bernilai Tinggi”
Comments are closed.