Jakarta,GPriority.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan kekuatan serta potensi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Industri tekstil merupakan salah satu dari lima industri prioritas penggerak utama pembangunan ekonomi nasional.
Untuk itu, Kemenperin senantiasa mendorong percepatan adopsi teknologi serta membuka wawasan pelaku industri TPT terkait pemahaman tren global dan pengembangan inovasi produk TPT.
Industri TPT juga merupakan sektor industri yang lengkap mulai dari hulu hingga ke hilir. Melalui data yang tertera di laman Instagram resmi Kemenperin, populasi dan kapasitas produksi industri TPT Indonesia dijelaskan besarannya sesuai runtutan sebagai berikut:
- Fiber making
Populasi: 43 industri
Kapasitas: 2,29 juta ton - Pemintalan
Populasi: 294 industri
Kapasitas: 1,92 juta ton - Tenun, rajut, cetak, celup, finishing
Populasi: 1.540 (industri besar dan sedang), 131.000 (industri mikro kecil)
Kapasitas: 1,31 juta ton - Garmen
Populasi: 2.995 (industri besar dan sedang), 407.000 (industri mikro kecil)
Kapasitas: 1,49 juta ton - Industri tekstil lainnya
Populasi: 765 industri
Kapasitas: 0,59 juta ton
Selain itu, potensi adopsi teknologi industri 4.0 yang ingin dikembangkan Kemenperin di sektor industri TPT diantaranya dengan menciptakan konektivitas antar pabrik, membangun robot pekerja, mencetak hasil industri secara realtime dan menganalisa kualitas serat dan benang produksi.
“Untuk tahun 2022, Kemenperin fokus dalam pemberian insentif pembelian mesin bagi indstri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain, serta pada mesin/peralatan dengan teknologi 4.0,” kata Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya di Instagram Kemenperin. (Hn.Kemenperin)