Bali,GPriority.com-Minggu (12/6/2022) Provinsi Bali menggelar Pesta Kesenian Bali yang ke-44.
Dalam acara tersebut nampak hadir Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Tak hanya sekedar hadir Tito Karnavian dalam acara tersebut secara resmi melepas Peed Aya (Pawai) sekaligus membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44.
Pelepasan tersebut ditandai dengan pemukulan gong secara simbolis oleh Mendagri yang disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Bali Wayan Koster, para pejabat, serta masyarakat umum.
Gelaran ini berlangsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Kota Denpasar. Adapun pada acara yang mengusung tema “Danu Kerthi: Huluning Amreta (Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan)” tersebut, Mendagri dan sejumlah pejabat lainnya kompak mengenakan baju adat Bali.
Dalam sambutannya mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, Mendagri menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Bali dan jajarannya. Pasalnya, Provinsi Bali dinilai mampu menangani pandemi Covid-19 dengan relatif baik dan terkendali. Capaian tersebut pula yang membuat Bali mampu menyelenggarakan PKB ke-44 secara luring dan diikuti masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya, PKB sempat digelar secara daring.
Mendagri mengatakan, selama menjalankan peran sebagai Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pihaknya selalu memonitor dan mendampingi Provinsi Bali. Sebab, Bali merupakan salah satu provinsi yang paling terdampak, utamanya dari sektor pariwisata. Bahkan, pada 2020, jumlah turis yang berwisata di Bali mengalami penurunan signifikan. Hal ini kemudian berdampak pula terhadap bisnis hotel hingga restoran di Bali.
“Tapi berkat kerja keras Bapak Gubernur dan seluruh tokoh, seluruh stakeholder di Bali, sehingga pandemi Covid dapat terkendali dengan baik. Itu ditandai misalnya dengan vaksinasi. Vaksinasi di Bali itu menjadi salah satu yang tercepat di Indonesia,” ujar Mendagri.
Melalui torehan tersebut, daerah lainnya diminta belajar kepada Provinsi Bali. Terlebih, Provinsi Bali memiliki sistem banjar yang memungkinkan proses vaksinasi tahap pertama dan kedua berlangsung sangat cepat.
Disamping itu, Provinsi Bali juga membuat survei serologi antibodi yang menyebutkan kekebalan kelompok di Bali cukup tinggi. Dengan demikian, jika terdapat kasus Covid-19, pemerintah daerah (Pemda) setempat dapat melakukan pengendalian dengan optimal.
Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga mengapresiasi Gubernur Bali dan jajarannya karena konsisten menegakkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini terlihat, misalnya, dengan masyarakat yang konsisten memakai masker di tempat-tempat yang dinilai rawan, hingga adanya vaksinasi booster (tahap tiga) di Bali yang mencapai 70 persen.
“Nah ini mudah-mudahan bisa membuat semua aktivitas menjadi kembali seperti sebelum pandemi, dan Pesta Kesenian Bali yang ke-44 tahun 2022 ini merupakan monumen penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali,” tandas Mendagri.
Sekedar informasi dalam pelaksanaan Peed Aya PKB ke-44 ini ditampilkan berbagai pertunjukan kebudayaan Bali. Dengan hadirnya pertunjukkan ini budaya Bali akan terus lestari sehingga mampu memancing wisatawan untuk semakin banyak datang ke Bali.(Hs.Foto.Humas Kemendagri)