Kebudayaan Ebeg Purbalingga yang tetap Dilestarikan Warganya

Jakarta, GPriority.com– Ebeg atau kuda lumping adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang memiliki ciri khas menggunakan anyaman bambu berbentuk kuda. Tarian ini juga dikenal sebagai tarian magis, karena saat pertunjukkan akan ada sesi dimana sebagian penari melakukan aksi “mendem”.

Mendem merupakan bahasa Jawa yang dapat diartikan dalam dua kata yaitu mabuk atau kesurupan. Pada konteks kesenian Ebeg, mendem diartikan sebagai kesurupan. Para penari akan dibuat mendem yang nantinya akan memunculkan sifat seperti binatang yang dapat memakan apa saja di sekitarnya.

“Orang-orang Ebeg kalo mendem sering makan beling,” ujar Musringah asal Purbalingga yang tinggal di Jakarta saat diwawancarai pada Kamis, 23 Juni 2022.

Kesenian ini kerap ditampilkan pada acara-acara resmi seperti festival atau pada acara hajatan warga sebagai hiburan sekaligus bentuk pelestarian budaya.

Tidak hanya warga biasa saja tapi paguyuban juga turut melestarikan kebudayaan Ebeg ini. Diketahui bahwa pihak Paguyuban Keluarga Ebeg Purbalingga (Paku Beling) saat ini sedang menyelenggarakan Piala Bupati Purbalingga pada Festival Ebeg 2022. Ajang perlombaan ini mulai diselenggarakan pada sejak 23 – 24 Juni 2022. (Gs.Foto.Istimewa)