Jakarta, GPriority.com – Pekerjaan masyarakat saat ini banyak terbantu dengan teknologi canggih yang menguntungkan. Namun secanggih apapun teknologi, tidak menutup kemungkinan bahwa ada saja celah yang sering dimanfaatkan oleh oknum untuk berbuat kejahatan. Salah satunya adalah peristiwa data breach yang marak terjadi.
Melansir dari Instagram resmi Kementerian Komunikasi Informatika RI, data breach adalah insiden keamanan data pengguna aplikasi yang telah diakses tanpa izin. Peristiwa ini juga sering disebut sebagai kebocoran data pengguna atau pelanggaran data yang dilakukan oleh hacker.
Data yang dibobol oleh hacker akan disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, seperti diperjualbelikan, disebarluaskan untuk sesuatu hal yang salah, atau bahkan dihapus begitu saja. Memang di era digital saat ini sebagian besar masyarakat memiliki berbagai akun untuk berkomunikasi, berbelanja, booking tempat, pesan tiket, dan sebagainya secara online. Untuk mempermudah pengguna, biasanya suatu aplikasi membutuhkan data pribadi Anda.
Keamanan data merupakan prioritas Anda sebagai pengguna dan pihak perusahaan aplikasi. Namun untuk meminimalisir tindak kejahatan cyber ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pengguna yang cerdas. Berikut adalah cara mencegah data breach menurut Kementerian Komunikasi Informatika RI:
- Buat password yang kuat dan unik.
- Update security software secara berkala.
- Enkripsi dan backup data secara rutin. Enkripsi data merupakan metode untuk mengkonversi informasi penting ke dalam bentuk kode, dan backup data merupakan aktivitas penggandaan data pada sistem.
- Aktifkan verifikasi dua langkah.
- Buat batasan akses ke data penting.
- Matikan sinkronisasi antar akun.
Selain cara di atas, ada baiknya sebagai pengguna internet dan aplikasi untuk selalu teliti dan berhati-hati saat beraktivitas di dunia maya. Hindari pengaksesan alamat website yang tidak dikenal atau mencurigakan, sebab hal itu juga dapat berpotensi terkena pelanggaran data. (Gs.Foto.Istimewa)