Jakarta,GPriority.com– Banyak masyarakat yang menggunakan berbagai produk kecantikan untuk menjaga kesehatan kulit mereka. Berbagai macam produk dan tawaran harga menjadi pilihan tiap orang dalam menggunakan produk skincare.
Namun perlu diperhatikan juga bahwa saat ini banyak sekali produk skincare yang justru memiliki fungsi terbalik dan dapat mengakibatkan efek samping yang buruk bagi kesehatan kulit. Salah satunya adalah skincare yang mengandung merkuri.
Merkuri merupakan bahan kimia yang sering digunakan dalam produk skincare atau komsetik yang bertujuan untuk memutihkan kulit. Dilansir dari laman resmi alodokter, merkuri dapat memutihkan kulit dengan instan namun memiliki dampak bagi kesehatan yang tidak dapat disepelekan.
Penggunaan merkuri dalam produk kecantikan di Indonesia sendiri sudah dilarang namun ada pengecualian pada produk riasan mata dan pembersihnya. Itupun tak lebih dari 0,007%. Selain produk tersebut maka termasuk dalam pelanggaran.
Tapi tak sedikit produsen “nakal” di Indonesia yang masih menjual produk kecantikan dengan campuran bahan-bahan kimia berbahaya meski sudah dilarang. Untuk itu perlu adanya tindakkan cermat yang dilakukan supaya terhidar dari produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Berikut adalah tahapan untuk menghindari paparan zat kimia merkuri yang sekiranya terdapat pada produk kecantikan dan perawatan kulit, diantaranya:
1.Cek Label Pada Kemasan
Dilansir dari alodokter, produk yang memiliki label berbahasa asing dan sulit dipahami patut diwaspadai dan dihindari. Terlebih dalam produk tersebut terdapat tulisan mercurous chloride, calomel, mercuric, atau mercurio.
Tulisan bahan-bahan tersebut merupakan bagian dari zat merkuri dan wajib dihindari atau hentikan pemakaian bila sudah terlanjur memakainya.
2.Cek Nomor BPOM
Produk kecantikan dan kesehatan kulit aman digunakan bila telah mendapat izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Untuk memastikan keabsahan perizinan dapat memeriksa nomor BPOM suatu produk dalam website resmi BPOM. Jangan gunakan produk skincare bila tidak memiliki nomor BPOM.
3.Perhatikan Tekstur Krim
Produk yang mengandung merkuri tinggi dapat dikenali dari tekstur dan warnanya. Dikutip dari alodokter, warna dari produk yang mengandung merkuri adalah abu-abu atau krem. Namun hal itu tidak dapat menjadi patokan, untuk memastikannya perlu berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum menggunakannya.
4.Promosinya Menawarkan Hasil yang Singkat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, merkuri memiliki efek memutihkan kulit dengan instan. Hal ini sering digunakan boleh pihak produsen untuk mempromosikan produk mereka dengan menawarkan perubahan kulit cerah dalam waktu singkat. Sebaiknya anda perlu hati-hati bila menemukan kasus semacam ini.
Efek Samping Akibat Merkuri
Gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh paparan merkuri dapat diperhatikan sebagai berikut:
1.Lapisan kulit akan menipis akibat sifat korosif yang dimiliki merkuri.
2.Dapat menyebabkan saluran pencernaan dan sistem saraf.
3.Dapat menggangu fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan kekebalan tubuh.
4.Dapat memicu kanker kulit.
Sebenarnya kandungan berbahaya dalam produk skincare bukan hanya merkuri, dalam artikel doktersehat terdapat beberapa zat berbahaya lainnya seperti paraben (methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben), zat pewarna sintetis, pewangi/parfume, phthalates, triclosan, toulene, formaldehyde, lead, BHT, phenoxyethanol, siloxane, DEA, MEA, TEA, ETA, alumunium, oxybenzone, dan chemical sunscreen lainnya.
Sebagai konsumen yang cerdas, tak ada salahnya anda lebih teliti sebelum membeli dan menggunakan. Bila perlu konsultasikan pada dokter kulit terkait produk-produk yang baik digunakan untuk kesehatan kulit. (Gs.Foto.Istimewa)