Jakarta, GPriority.com– Hiperplasia Endometrium adalah penebalan dinding rahim yang dapat merubah pola menstruasi.
Melansir dari laman resmi alodokter, dinding rahim atau endometrium ini memiliki dua lapisan jaringan yang menempel pada otot rahim. Lapisan yang pertama umumnya tidak berubah, tetapi lapisan yang kedua bersifat dinamis seiring berubahnya hormon estrogen selama siklus menstruasi.
Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, kondisi ini bukan termasuk kanker tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kanker rahim.
Masih dari sumber yang sama, hiperplasia endometrium ini paling sering disebabkan oleh kelebihan hormon estrogen dibandingkan dengan hormon progesteron. Hal ini mengarah pada pertumbuhan sel yang tidak normal yang dapat menyebabkan kanker. Keseimbangan hormon terganggu seperti ini biasanya terjadi saat memasuki usia menopause.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan akibat hiperplasia endometrium ini? Berikut ulasannya yang dirangkum melalui beberapa sumber kesehatan:
1.Periode menstruasi berlangsung tidak normal (periode terlalu lama, terlalu pendek, atau bahkan tidak sama sekali).
2.Jumlah darah yang keluar saat periode menstruasi lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
3.Siklus menstruasi tidak teratur, misalnya jarak antara siklus bulan lalu dan bulan ini kurang dari 21 hari.
4.Mengalami pendarahan meski sudah menopause.
5.Merasa kram perut yang menyakitkan.
6.Merasa menyakitkan pada saat buang air.
7.Terasa sakit ketika berhubungan seksual.
8.Nyeri pada panggul
9Keputihan yang tidak biasa.
Adapun faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko terkena penebalan dinding rahim ini, diantaranya:
1.Memasuki usia menopause.
2.Menstruasi saat usia yang sangat muda.
3.Obesitas
4.Memiliki riwayat penyakit PCOS, diabetes, dan tiroid.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya perlu pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kandungan guna mendapatkan penanganan secara cepat. (Gs.Foto.Istimewa)