Jakarta,GPriority.com- Jum’at (5/8) tentara Israel kembali melakukan agresi militer yang kesekian kalinya kepada warga Palestina yang berada di Jalur Gaza, dengan meluncurkan pesawat-pesawat tempur yang bukan hanya menghancurkan bangunan rumah atau fasilitas publik, namun mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Untuk saat ini korban yang meninggal ada 41 orang, 336 luka-luka dan lebih dari 700 bangunan hancur.
Tak hanya itu, kondisi ini diperparah dengan krisis listrik dan keterbatasan air akibat dari blockade yang berlangsung selama belasan tahun. Tak ada hentinya, menurut pernyatan Pemimpin The Higher Arab Committee bahwa Israel telah lama merencanakan adanya agresi milter ini. Agresi yang terjadi di jalur Gaza saat ini merupakan agresi lanjutan dari serangan-serangan yang berlangsung di kota Jenin dan beberapa tempat lain.
Gaza diusik dari segala sisi tanpa terkecuali, imbas dari agresi ini adalah terhentinya aktivitas belajar mengajar beberapa Universitas di Gaza. Hal ini mengubur sebagian cita-cita anak Palestina untuk diwujudkan. Salah satunya adalah Suad Hassouna yang harus mengubur mimpinya menjadi dokter gigi karena serangan Israel telah membunuh saudaranya dan menghancurkan rumahnya.
Kenapa perang di Gaza tidak pernah usai? Jawabannya karena Gaza menjadi poros dari pergerakan serta obor bagi perjuangan rakyat Palestina. Satu-satunya wilayah di Palestina yang merdeka dari kependudukan Israel. Degup jantung kehidupan rakyat Palestina ada di dalamnya, tak mungkin jika Israel tidak mendengarnya dan tidak terusik untuk menghancurkannya berkali-kali.
Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Pengamat Palestina bahwasannya agresi ini telah direncanakan berminggu-minggu dan merupakan bentuk kesengajaan mereka agar mendapatkan legitimasi publik. Awal serangan ini terjadi adalah ketika Bassam Al Saadi seorang senior gerakan perlawanan ditangkap oleh tentara Isarel dan menyebabkan seorang remaja laki-laki terbunuh.
Israel tak hanya bertindak sampai situ, mereka juga menutup semua penyebrangan perbatasan dan juga menutup jalan di Gaza lalu mengirimkan bala bantuan militer ke perbatasan untuk terus menekan Rakyat Gaza dengan semua serangan. Diluncurkannya pesawat tak berawak ke Jalur Gaza juga menjadi bukti bahwa serangan ini direncanakan dengan matang dan penuh perhitungan.
Alasan kedua kenapa Israel menargetkan kembali Gaza hari ini adalah karena Agresi yang diluncurkan menjadi sebuah langkah politik para pemimpin Israel untuk menghimpun populasi suara pemukim dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada November yang akan datang. Pada intinya ini adalah sebuah kontes Politik, seperti pernyataan Perdana Menteri Israel Yeir Lapid “Isarael tidak akan pernah menghindar dari menggunakan kekuatan untuk memulihkan kehidupan normal Gaza, dan kami tidak akan menghentikan kebijakan penagkapan oprasi teroris di Israel”.
Tariq Kenney Shawa seorang peneliti dari Al-Shabaka(The Palestinian Policy Network) sebuah lembaga pemikir nirlaba yang indevenden berdiri di Amarika Serikat mengatakan, “Isarel mengorbankan warga Gaza sebagai pion dalam perjuangan mereka yang sedang berlangsung untuk mendapatkan kekuasaan dan bertindak impunitas, karena mereka yuakin tidak aka nada yang meminta pertanggungjawaban mereka.”
Lalu bagaimana reaksi para pejuang HAM menanggapi agresi yang terjadi di Jalur Gaza? Pada Jum’at (5/8) Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) ” menulis di twitter “Israel mengebom Gaza kembali dan memblokade Gaza secara Ilegal selama lima belas tahun, dan hal ini menciptakan kondisi yang tidak manusiawi bagi penduduk yang hampir setengahnya adalah anak-anak.”
PSC meenggambarkan bahwa blokade serta serangan-serangan yang dilakukan ke Jalur Gaza adalah sebuah tindakan yang melangggar hukum internasional. Dan dunia tidak mencegahnya sama sekali bahkan Inggris pun tidak menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan menyetujui teknologi militer serta megekspor senjata ke sana. Jika kekuatan barat tidak bertindak Israel tidak akan berhenti meluncurkan aksinya untuk membunuh dan menghancurkan Gaza.(Nad)
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com/20220806-rights-groups-condemn-israels-attacks-on-gaza/
https://www.aljazeera.com/news/2022/8/5/gazans-pawns-in-israeli-struggle-for-power-say-observers
https://adararelief.com/pasukan-israel-kembali-serang-gaza/