Disebut Daerah Rendah Pengendalian Inflasi, Berikut Pernyataan Pemkab Indragiri Hulu

Inhu, GPriority.com-Belakangan ini beredar kabar, pengendalian inflasi di Indragiri Hulu terendah dibandingkan daerah lainnya.

Kabar ini seperti dijelaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Sekda Inhu) Ir.H.Hendrizal, M.Si, mengagetkan Pemkab karena berdasarkan laporan dan kondisi lapangan di Inhu hingga saat ini baik-baik saja dalam hal pengendalian inflasi. “Jika rujukan pengendalian inflasi adalah BTT (Belanja Tidak Terduga), memang Inhu saat ini masih nol, karena dalam proses tahapan penganggaran, namun untuk mengendalikan harga pasca kenaikan BBM, Inhu telah mengadakan gerai pasar dan operasi pasar” terang Hendrizal dalam siaran persnya pada Senin (14/11/2022).

Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Indragiri Hulu (Disperindag Inhu) Aldhy Akbar, SE menyampaikan bahwa pasca kenaikan BBM pada tanggal 3 september 2022 memang berdampak kepada beberapa komoditi bahan pokok. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Disperindag Inhu telah melakukan monitoring ke Pasar Rakyat di Inhu. “Dari hasil monitoring tersebut, komoditi beras mengalami penyesuaian harga sebesar Rp.1000,-. Sedangkan harga beras bulog tidak mengalami kenaikan harga, begitu juga dengan minyak goreng curah dan kemasan sederhana” jelas Aldhy.

Namun demikian, Disperindag Inhu bersama Tim TPID Provinsi Riau telah mengadakan Operasi pasar untuk 3 Kecamatan yang ada di Inhu beberapa waktu lalu. Adapun komoditi yang dioperasikan berupa beras, gula, minyak goreng kemasan sederhana (Minyak Kita), tepung terigu dan telor. Pelaksanaan kegiatan ini tentunya juga melibatkan Bulog Rengat. Selain itu, Disperindag Inhu juga secara rutin melakukan pemantauan harga di Pasar Rakyat dan melaporkannya melalui Aplikasi SP2KP milik Kemendag dan Aplikasi Info Perdagangan milik Provinsi Riau.
.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Inhu, Isnidar, menambahkan bahwa pasca kenaikan BBM, pihaknya telah melaksanakan gerai pangan sebanyak 6 kali. Adapun komoditi yang dijual diantaranya minyak goreng, beras, dan gula. Tak sampai disitu, Isnidar menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan gerakan pemberian bibit tanaman sayur-sayuran cepat tumbuh cepat tanam cepat panen. Gerakan ini ditujukan kepada Kelompok tani wanita, organisasi wanita, dasa wisma, ASN dan Non ASN dilingkungan Pemkab Inhu, dan masyarakat. Tercatat sekitar 4000 bibit tanaman yang sudah disalurkan hingga saat ini.

Sebagai penutup siaran persnya, Hendrizal menuturkan, untuk menghindari mis-komunikasi di masa depan, laporan yang disampaikan harus lebih dipantau baik hingga ketingkat provinsi maupun pusat.(Hs.Foto.Diskominfo Inhu)