Jakarta,GPriority.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) luncurkan kurikulum merdeka sebagai pengganti kurikulum 2013. Kurikulum ini nantinya akan memberi fleksibilitas kepada para pelajar untuk memilih pelajaran apa saja sesuai dengan bakat dan minatnya.
Sementara untuk jenjang perguruan tinggi, Ditjen Diktiristek mengatakan akan melakukan penguatan dalam setiap program studi (prodi) yang berbasis teknologi digital agar lebih sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
Dalam pertemuan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang digelar di Jakarta, Selasa, (31/5) juga membahas tentang kemitraan Pemerintah Daerah dan perguruan tinggi dalam membentuk pengembangan ilmu dan teknologi antara keduanya.
Dani Setiawan, Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang mengatakan senang dengan adanya pertemuan tersebut karena memberikan kesempatan untuk yang berada di daerah dalam mengembangan setiap potensinya.
“Acaranya bagus, karena memberikan informasi untuk kami yang ada di daerah tentang program ini, program Kedaireka. Pertemuan ini mempertemukan potensi yang ada di perguruan tinggi dengan mitranya masyarakat.” Kata Dani Setiawan ketika diwawancarai setelah acara.
Dani juga menuturkan harapan kedepannya bahwa dengan adanya kegiatan ini semakin terbuka kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat di dunia usaha. Dana hibah yang diberikan Kedaireka nantinya akan dikelola oleh pihak perguruan tinggi untuk membantu masyarakat mengelola usaha atau kegiatan agar tetap bersinergi.
Dani juga menjelaskan, nantinya setiap sekolah di Kabupaten Sumedang dari berbagai jenjang akan menerapkan kurikulum merdeka secara perlahan. Kurikulum ini nantinya akan dipersiapkan di tahun ajaran selanjutnya 2022/2023. (Hn.Foto.Hs)