Dari Kearifan Lokal Untuk Inspirasi Global

Jakarta,GPriority.com-Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri fashion muslim Indonesia,Kemendag kembali akan menggelar Jakarta Muslim Week (JMW) 2023. JMF 2023 rencananya akan digelar pada pertengahan Oktober 2022 di ICE BSD.

Adapun tema yang diangkat ” From Local Wisdom For Global Inspiration”.

Sebagai rangkaian acara, Kemendag menggelar roadshow JMF pada Selasa (23/8/2022) di Auditorium Gedung Kemendag,Jakarta.Hadir dalam acara tersebut sejumlah tamu undangan termasuk Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Mendag Zulhas mengatakan,” kalau saya saksikan tadi Masya Allah hebat hebat ya, tampilannya tadi saya kira gak kalah dengan busana muslim Timur Tengah. kalau kita lihat Timur Tengah itu fashionnya item putih item putih, tapi tadi itu luar biasa, beragam dan tergolong trendi. Untuk itulah saya yakin Indonesia bisa jadi kiblat fesyen muslim terbesar dunia. Melalui JMW saya yakin itu bisa terwujud.”
Selain tampilannya yang tergolong trendi, yang membuat Mendag Zulhas yakin Indonesia bisa menjadi kiblat fesyen muslim terbesar di dunia adalah jumlah penduduk yang mayoritas muslim.” Kita ini kan negeri yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di Indonesia. Jadi tidak salah kalau kita mentahbiskan diri sebagai pusat industri fashion muslim terbesar di dunia,saya kira saatnya indonesia go global mengusai dunia dalam pakaian muslim.Kami siap mendukung apa-apa saja yang diperlukan,” urainya.
Menurut Mendag Zulhas salah satu bentuk dukungan Kemendag adalah menggelar JMW 2023 di ICE BSD pada bulan Oktober, serta menggelar tol dagang seperti melakukan perjanjian dengan negara-negara lainnya.
Mendag Zulhas dalam sambutannya juga mengatakan,” Alhamdulillah dalam satu hari kunjungan ke India, kami berhasil melakukan transaksi dagang sebesar 3,2 miliar dolar USD. transaksi itu didapatkan dari CPO,” katanya.
” Naik 30 persen. Kita berharap kita akan bertambah naik . Sementara untuk kiblat pasar tradisional kita sekarang berada di negara-negara barat, timur tengah, Afrika dan UEA. Mengenai hambatannya kita akan selesaikan agar eksportir bisa mudah masuk ke negara tersebut,” tutup Mendag Zulhas.(Hs.Foto.Hs)