Jakarta, GPriority.com – Pada dasarnya tiap orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anaknya terutama soal pendidikan. Banyak kasus di Indonesia bahwa orang tua sering memaksakan keinginannya pada anak perihal sekolah mana yang harus dipilih, seperti memaksa untuk masuk pesantren.
Memberikan pemahaman tentang agama memang sudah menjadi tugas orang tua sedari anak mereka kecil. Namun perlu diingat bahwa untuk taat kepada Allah harus berawal dari kesadaran yang dibentuk dan bukannya paksaan secara tiba-tiba.
Banyak ulama yang mengatakan bahwa memaksa anak untuk masuk pesantren bukan jadi hal yang tepat. Jika ingin memasukkan anak ke pesantren, setidaknya dari kecil sudah diberikan pemahaman yang dikemas secara menyenangkan tentang berbagai hal terkait pesantren. Seperti pahala menjadi santri, manfaat yang didapat, bagaimana gambaran menjadi santri, dan hal positif lainnya sehingga kelak akan mempengaruhi pikiran dan kesadarannya sendiri.
Sejatinya, memaksa anak memang tidak baik dan akan memberikan dampak buruk pada anak. Berikut ulasannya yang dirangkum melalui berbagai sumber:
1.Tidak memiliki motivasi yang sesungguhnya. Anak yang dipaksa masuk pesantren memiliki kecenderungan tidak memiliki motivasi, sebab motivasi yang sesungguhnya bukan berada di pesantren.
2.Agresif. Sering mendengar kasus anak yang masuk pesantren bukannya makin baik tetapi malah sebaliknya? Ini bisa jadi sebagai bentuk agresif si anak akibat paksaan yang dibuat oleh orang tuanya.
- Malas. Karena tidak sesuai keinginannya, anak akan cenderung merasa malas untuk melakukan sesuatu hal yang dipaksakan.
- Tumbuh jadi pribadi yang takut menyampaikan pendapat. Sebab orang tua yang suka memaksakan sesuatu secara tidak sadar telah mempersempit ruang diskusi pada anak. Anak akan merasa tidak berani untuk menyampaikan perasaannya dan menjadi kebiasaan hingga dewasa.
Itulah ulasan mengenai dampak negatif memaksakan anak untuk masuk pesantren. Bicarakan hati ke hati dan jangan asal paksa hanya karena mereka tidak melakukan sesuatu seperti ekspetasi Anda. Mereka juga memilih hak atas apa yang mereka inginkan. (Gs)