Ciptakan Wirausahawan Muda di Labuhan Bajo

Jakarta,GPriority.com-Labuan Bajo dikenal sebagai wilayah yang memiliki destinasi wisata menarik selain Bali. Hal inilah yang membuat pemerintah berkeinginan untuk menciptakan wirausahawan muda.

” Pemuda di Labuan Bajo banyak yang bekerja di dunia wisata. Inilah yang menjadi kesempatan anak muda di sana menjadi pengusaha. Inilah yang terus didorong pemerintah,” ucap Dirjen Usman Kansong dalam acara Center for Digital Society (CfDS) bertema “UMKM Berdaya untuk Indonesia” di Labuan Bajo, sebagai rangkaian DEWG G20, Kamis (21/7/2022).

Menurut Dirjen Usman, pengembangan keterampilan digital bagi UMKM diperlukan agar bisa memasarkan produk-produk yang dihasilkan mereka di pasar online (e-commerce). Selain itu, dengan keterampilan digital, UMKM diharapkan bisa menghasilkan teknologi atau aplikasi baru yang bisa dipergunakan oleh para pelaku usaha lain sejenis.

“Dalam program literasi digital, Kementerian Kominfo selaku pengampu DEWG G20 mengajak orang-orang Indonesia menggunakan teknologi digital untuk hal-hal baik atau untuk hal-hal yang produktif. Jadi kita menggunakan teknologi digitalnya bukan untuk menyebarkan hoaks atau untuk menyebarkan ujaran kebencian dan kita betul-betul itu bekerja sama dengan platform dengan Meta untuk punya program literasi digital,” jelasnya.

Kementerian Kominfo juga melibatkan ulama, pendeta, hingga generasi muda untuk mengajak pemanfaatan ruang digital secara produktif. Hal yang sama juga dilakukan Kementerian Kominfo di DEWG G20, untuk mendorong kecakapan digital dan mengurangi terjadinya ketimpangan digital di antara negara-negara anggotanya.

Pada kesempatan itu, Dirjen IKP mendorong anak-anak muda di NTT, khususnya Labuan Bajo, untuk menjadi wirausaha atau entrepreneur UMKM. Profesi itu merupakan salah satu pilihan lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi generasi muda untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk usia muda Indonesia pada 2030.

Apabila jumlah lapangan pekerjaan tidak disiapkan dengan baik atau sangat terbatas, menurut Usman Kansong, maka sebagian besar penduduk usia produktif diperkirakan akan melamar kerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Jelas suatu hal yang mustahil, sebab alokasi menjadi PNS semakin terbatas.
Upaya menjadi penyedia lapangan kerja itu diharapkan bisa dicontoh oleh anak-anak muda lainnya, khususnya di kawasan destinasi wisata superprioritas seperti di Labuan Bajo. Profesi menjadi pemandu wisata termasuk memiliki prospek bagus ke depannya. Apalagi jika ditunjang dengan aplikasi digital yang terintegrasi dengan produk UMKM, kuliner, dan transportasi lokal.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus melakukan pendampingan terhadap UMKM untuk berjualan secara aktif di platform digital, misalnya pada 26.000 UMKM sektor pengolahan di 10 destinasi wisata prioritas pada 2021. Pendampingan itu dilakukan di sektor makanan, minuman, kerajinan kayu, anyaman, tekstil, pakaian jadi, furnitur, kerajinan kulit, dan kerajinan tangan.

Pada tahun ini, dari Mei hingga Oktober 2022, Kementerian Kominfo juga melakukan pendampingan bagi 30.000 UMKM yang mendukung produsen sektor pengolahan di 13 kawasan prioritas, salah satunya termasuk di Nusa Tenggara Timur.(Hs.Foto.Kominfo)